TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Imam Nahrawi

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Imam Nahrawi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Imam Nahrawi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2018

Galeri Foto Lalu Muhammad Zohri


Lalu Muhammad Zohri mengangkat bendera Merah-Putih usai penyambutan di
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, 17 Juli


LALU Muhammad Zohri tak kuasa menahan haru. Air mata menetes membasahi pipinya saat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memeluknya.

"Terima kasih, Zohri. Anda telah membuat bangga negeri ini," kata Imam, lirih.

Zohri yang mendengarnya menggigit bibir. Bak curah hujan dari langit, pun demikian dengan wajahnya yang penuh air mata.

"Terima kasih pak Menteri atas sambutan ini. Terima kasih kepada keluarga yang sudah hadir di sini, pak Presiden Joko Widodo, pelatih, PB PASI, pak Bob Hasan, dan rekan wartawan," Zohri, terharu dengan penyambutan di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/7).

Selain Menpora, turut hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, Deputi I, II, III, dan IV Kemenpora, keluarga, hingga guru sekolah Zobri.

"Apa yang dilakukan Zohri ini memberi motivasi kita, bangsa Indonesia. Bahwa, kita mampu bersaing dengan negara lain," Imam, menambahkan.

Kemenpora melalui Imam memberikan apresiasi kepada Zohri sebesar Rp 250 juta dan pelatih (Rp 100 juta). Imam juga akan mendampingi Zohri yang diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara, Rabu (18/7).

"Saya... Saya berterima kasih untuk semua," Zohri menjelaskan dengan terbata-bata saking terharu mendapat sambutan yang meriah.

"Saya tak menyangka akan seperti ini. Sama ketika pada final, saya sempat tak percaya jadi yang terbaik. Namun, setelah melihat (di scoreboard) nama saya yang pertama, saya baru yakin. Kuasa Tuhan itu tiada yang tak mungkin."

Di sisi lain, Tigor berharap apa yang diraih Zohri bisa memotivasi atlet lainnya  termasuk dari PB PASI. Bisa dipahami mengingat setelah ini sudah ditunggu Asian Games 2018 yang berlangsung mulai 18 Agustus mendatang.

"Kami optimistis dengan kans Zohri. Namun, kami juga enggan terlalu membebaninya mengingat usia masih muda. Jalan Zohri masih panjang," Tigor menjawab, diplomatis.***


*           *          *
Air mata kebahagiaan dari Lalu Muhammad Zohri

*           *          *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memeluk Lalu Muhammad
Zohri saat penyambutan di Bandar Udara Soekarno-Hatta, kemarin

*           *          *
Lalu Muhammad Zohri menyeka air mata saat disambut Menteri Pemuda dan
Olahraga Imam Nahrawi 

*           *          *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memakaikan jaket Asian Games
2018 kepada Lalu Muhammad Zohri

*           *          *
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta berdialog dengan
pelatih Lalu Muhammad Zohri

*           *          *
Sekretaris Kemenpora Gatot Sulistiantoro Dewa Broto memimpin seremoni
penyambutan Lalu Muhammad Zohri bersama Deputi Pengembangan Pemuda
Asrorun Niam yang memimpin doa

*           *          *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan apresiasi kepada
Lalu Muhammad Zohri senilai Rp 250 juta

*           *          *
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
Tigor Tanjung berharap Lalu Muhammad Zohri bisa mempersembahkan
yang terbaik di Asian Games 2018

*           *          *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memegang medali juara Lalu
Muhammad Zohri disaksikan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Viktor
Togi Tambunan

*           *          *
Keterangan: Foto merupakan koleksi pribadi yang sebelumnya sudah dimuat di www.TopSkor.id
- Jakarta, 19 Juli 2018

Rabu, 21 Maret 2018

Terima Kasih, Kevin/Marcus!


Menpora Imam Nahrawi menyerahkan bonus Rp 250 juta kepada
Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon
atas keberhasilan menjuarai All England 2018. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


PROSES tidak pernah mengkhianati hasil. Demikian, pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat menyambut Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang akrab disapa Minions itu tiba di Tanah Air, Selasa (20/3) lewat Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Tepatnya, usai menempuh perjalanan belasan ribu kilometer dari Birmingham, Inggris, sejak sehari sebelumnya. Sontak, rencana kedatangan Kevin/Marcus mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. 

Termasuk, pemerintah yang diwakilkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Bisa dipahami mengingat Kevin/Marcus tiba dengan membawa oleh-oleh luar biasa dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Yaitu, gelar All England 2018 yang diraihnya usai menjungkalkan Mathias Boe/Carsten Mogensen pada final yang berlangsung Minggu (19/3).

Kevin/Marcus hanya butuh 42 menit untuk mengeliminasi wakil Denmark tersebut. Sekaligus, meraih gelar beruntun setelah pada All England 2017 sukses menumbangkan Li Junhui/Liu Yuchen (Cina).

“Mewakili pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada Kevin/Marcus atas keberhasilan mempertahankan gelar ini. Hasil positif di All England 2018 ini jadi modal utama kita untuk menyambut Piala Thomas, Kejuaraan Dunia, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020 Tokyo,” kata Imam, semringah.

Dalam kesempatan itu, Imam memberikan bonus kepada Kevin/Marcus sebesar Rp 250 juta. Untuk pelatih, menerima bonus Rp 100 juta.

Hadir pada penyambutan itu, Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto, Wakil Ketua Umum PBSI Alex Tirta, Chef de Mission (CdM) Asian Games 2018 Syafruddin, Deputi Kemenpora Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Deputi Kemenpora Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, keluarga Kevin dan Marcus, serta puluhan suporter Indonesia yang memadati bandara.

Kevin/Marcus tiba bersama pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, dan segenap perwakilan PBSI. Kendati lelah, akibat perjalanan belasan jam, senyum selalu tersungging dari wajah Kevin/Marcus.

Termasuk, momen langka Marcus yang tertawa hingga terbahak-bahak. Itu terjadi ketika Wiranto mencandai keduanya usai memberikan hadiah. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini iseng mengintip isi suvenir tersebut.

“Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menyambut ganda putra yang mampu mempertahankan gelarnya di All England. Semoga, prestasi mereka tidak berhenti sampai di sini. Namun, justru lebih berkembang di masa mendatang,” Wiranto, mengungkapkan.

Usai seremoni di bandara, Menpora mengajak Kevin/Marcus dan keluarganya, perwakilan PBSI, dan puluhan awak media untuk santap malam di salah satu restoran di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

“Kesuksesan Kevin/Marcus di All England jadi kebanggaan bagi kita semua. Tentu, kami ingin mentradisikan penghargaan kepada atlet dan pelatih yang berprestasi. Terima kasih, Kevin/Marcus, pelatih, dan PBSI. Semoga (atlet) lainnya bisa mengikuti jejak Kevin/Marcus,” tutur Imam, optimistis.


Ya, selamat untuk Kevin/Marcus. Semoga dengan kesuksesan di All England 2018 bisa dilanjutkan pada berbagai turnamen penting lainnya. Terutama, Piala Thomas pada 20-27 Mei mendatang dan Asian Games (18 Agustus-2 September).***


*         *         *
Marcus mengakui, tidak mudah untuk mempertahankan gelar di turnamen sekelas
All England. Namun, dengan kesungguhan tekad, mereka bisa mencapainya kembali.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tak menyangka bisa meraih All England secara beruntun.
Menurutnya, juara di turnamen bulu tangkis tertua di kolong langit ini
jadi salah satu pencapaian terbesar dalam kariernya. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin dan Marcus dengan medali All England yang jadi impian setiap
pebulu tangkis di dunia. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pelatih Ganda Putra Herry Iman Pierngadi menerima bonus Rp 100 juta dari Imam
yang didampingi Ketua PBSI Wiranto dan Wakapolri Syafruddin.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Momen langka! Marcus tertawa lepas ketika Wiranto kepo ingin
mengetahui isi di suvenir tersebut. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wartawan PBSI Amelia Widya tak kenal lelah mewartakan sejak di Birmingham,
Inggris,  hingga ketika Kevin/Marcus tiba di Tanah Air.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Suasana santai dalam perjamuan makan malam di lambung pesawat Boeing 737
Seri 400 di salah satu restoran di kawasan Ancol. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tos dengan Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang kini
jadi juru bicara Kemenpora. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Marcus bersama kekasihnya, Agnes Amelinda Mulyadi.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Selpiiiiih dengan rekan-rekan media di Tanah Air yang meliput kedatangan
Kevin/Marcus di bandara bersama Menpora Imam Nahrawi

*         *         *
- Jakarta, 21 Maret 2018

Selasa, 13 Februari 2018

Hampir Bikin Menpora Jantungan, Ini Balasan yang Diterima Firman Abdul Kholik


Menpora Imam Nahrawi menyalami Firman Abdul Kholik
(Foto: www.roelly87.com)


SUASANA penuh haru menyelimuti sambutan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas kehadiran tim putra dan putri Indonesia. Pahlawan Merah-Putih itu baru saja tiba dari Malaysia usai mengikuti Badminton Asia Team Championships (BATC) 2018 pada 6-12 Februari lalu di Alor Setar.

Usai menjejakkan kaki di Bandara Soekarno-Hatta, pahlawan tepok bulu itu langsung menuju Gedung Kemenpora, Senin (12/2). Mereka disambut Menpora Imam Nahrawi, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, dan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana.


Namun, momen keharuan itu tiba-tiba pecah. Tidak lain karena Imam mencari-cari keberadaan Firman Abdul Kholik. 

“Ini yang bikin jantung saya hampir copot. Firman, coba jelaskan bagaimana bisa tertinggal 14-20 pada game ketiga berbalik unggul 21-20,” ujar Imam saat menyalami Firman yang disambut tawa seluruh yang hadir.

Pebulu tangkis 20 tahun ini menjawab dengan tersenyum, “Saya main nothing to lose, saja pak.”
Firman merupakan penentu kemenangan Indonesia atas Korea Selatan di semifinal BATC 2018. Saat itu, dia tampil pada partai kelima menghadapi Lee Dong-keun.

Game pertama dimenangkan Firman dengan 22-20. Pada set kedua, giliran peringkat 38 dunia itu yang unggul 21-11.

Pada game penentuan, Firman sempat tertinggal enam poin dari Lee yang membuat senam jantung jutaan rakyat Indonesia yang mengikuti hasil pertandingan di lini masa twitter. Situasi ini jadi kritis mengingat Firman yang diharapkan bisa menentukan kemenangan Merah-Putih.

Sebab, sebelumnya Jonatan Christie dan Mohammad Ahsan/Angga Pratama menang, tapi Ihsan Maulana Mustofa dan Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro kalah. Beruntung, Firman memiliki mental baja seperti Manchester United yang menjuarai Liga Champions 1998/99 dan AC Milan (2006/07).

Tertinggal 14-20 tidak membuatnya panik. Perlahan tapi pasti, Firman pun mengejar ketertinggalan itu dengan balik memukul Lee 22-20.

“Meski tidak disiarkan langsung, tapi beberapa adegan yang menegangkan hampir saja membuat jantung saya copot. Tidak hanya jantung, (tapi) hati saya juga hampir copot. Alhamdulillah, bendera Merah-Putih berkibar di Malaysia untuk mempertahankan gelar,” kata Imam dengan penuh kebanggaan.

Firman yang terus disebut Menpora hanya bisa tersenyum. Pria kelahiran Banjar, Jawa Barat, ini pun merendah dengan menyebut kemenangan di semifinal berkat doa seluruh rakyat Indonesia.

“Terima kasih sudah menyambut kedatangan tim. Saya bangga dengan tim, PBSI, Kemenpora, dan pemerintah Indonesia yang telah memberi dukungan kepada kami. Harapan kami, semoga pemerintah terus mendukung kemajuan bulu tangkis,” Firman, mengungkapkan.

BATC 2018 merupakan kualifikasi untuk Piala Thomas dan Uber yang berlangsung pada 20 hingga 27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. Indonesia membawa oleh-oleh dari Malaysia sebagai juara bertahan tim putra setelah dua tahun lalu mengalahkan Jepang di final. 

Di sisi lain, tim putri memang terhenti di semifinal dari Jepang. Namun, penampilan Apriyani Rahayu dan kawan-kawan sangat luar biasa melewati pencapaian pada BATC 2016.


Prestasi yang dicapai tim putra dan putri membuat Imam bangga. Mewakili pemerintah, Menpora pun mengucurkan bonus Rp 5 miliar bagi segenap elemen yang telah mengharumkan Indonesia.

“Perjuangan kalian di Malaysia sudah disiapkan pemerintah dengan memberikan bonus Rp 5 miliar. Nanti, PBSI yang akan mendistribusikan kepada 42 orang dalam tim, termasuk pelatih. Ini tradisi baru, sebab dua tahun lalu bahkan empat tahun silam belum diberikan. Ini murni baru kami mulai pada 2018,” ujar Imam, semringah.***

*        *        **        *        *

*        *        *
Artikel Terkait:
-
-
*        *        *
- Jakarta, 13 Februari 2018

Minggu, 01 Oktober 2017

Gala Desa dan Mutiara yang Terpendam


Pertandingan voli di Lapangan Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat,
Lampung dalam Gala Desa 2017.
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)


MUTIARA yang indah tidak dicomot begitu saja dari pinggir pantai, melainkan harus menyelam hingga ke dasar samudera.

Begitu juga dalam dunia olahraga. Untuk meraih prestasi bagi atlet atau tim, tidak semudah menggoreng bala-bala di penggorengan.

Alias, butuh proses yang panjang. Kemauan dari atlet baik itu individu atau tim, pelatih, dan pengurus, untuk berjibaku. Itu disertai dengan fasilitas sarana dan prasarana untuk berlatih serta tanding. Tak lupa, dukungan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beserta instansi terkait dan pemerintah daerah.

Jika semua berjalan sesuai jalur, ibarat nelayan mencari mutiara. Meski di tengah lumpur sekalipun, mutiara tetaplah berkilau yang membedakannya dengan batu kerikil.

Jalan berliku dilalui untuk menjadikan Indonesia sebagai macan olahraga. Namun, pepatah mengatakan, Kota Roma tidak dibangun dalam semalam. Memang seperti itu.

Sejarah mencatat, banyak anak desa yang sukses mengharumkan Indonesia di tingkat internasional. Itu jadi alasan Kemenpora untuk menyelenggarakan Gala Desa di 136 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Gala Desa termasuk dalam program unggulan kementerian yang dipimpin Imam Nahrawi ini bersama Gowes Pesona Nusantara, Liga Santri, Liga Mahasiswa, Liga Pekerja, dan Liga Sepak Bola Berjenjang untuk menggelorakan olahraga kepada masyarakat.

Penyelenggaraan Gala Desa di bawah payung Ayo Olahraga yang merupakan ajakan untuk bergerak dan berolahraga sesuai instruski Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat.

Sejak kick-off di Bulukamba, Sulawesi Selatan, pada 14 Mei lalu, Gala Desa selalu disambut antusias. Tidak hanya pejabat atau instansi terkait di daerah masing-masing, melainkan juga atlet dan warga.

Fakta itu bisa dilihat dalam Gala Desa yang berlangsung di dua tempat di provinsi Lampung. Yaitu, kabupaten Pesisir Barat dan Way Kanan yang serentak membuka Gala Desa pada Sabtu (30/9).

“Sering-sering diadakan acara ini. Kalau bisa setiap hari sepanjang tahun biar kita-kita di sini (dagangan) laris,” ujar Rosniwati, salah satu pedagang di Lapangan Merdeka Labuhan Jukung Krui, Pesisir Barat.

Sementara, M. Ridwan, salah satu pelajar berharap Kemenpora bisa menambah cabang olahraga. Terutama, bela diri yang populer di Lampung.

“Semoga tahun depan Gala Desa kembali ada di Lampung. Inginnya (cabang olahraga) bisa bertambah dengan bela diri seperti silat dan tarung derajat yang asli nusantara,” Ridwan, mengungkapkan.

Pernyataan siswa XII SMA Negeri Pesisir Barat ini beralasan. Rekannya, Cikal Farah Labita, baru saja membawa pulang medali emas dari cabang Tarung Derajat pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 di Semarang yang diselenggarakan 10-21 September lalu.

Cikal berasal dari kabupaten Pesisir Barat yang mewakili provinsi Lampung. Pada Popnas edisi ke-14 itu, Lampung finis di urutan enam dengan 11 emas.


Semoga, dengan diselenggarakannya Gala Desa ini, bisa jadi kawah candradimuka bagi atlet muda untuk berprestasi di tingkat nasional hingga dunia. Sekaligus, turut mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 sebagai Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur.***


*         *         *
Narsis sejenak dengan trofi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga

*         *         *
Kontingen dari 11 kecamatan di kabupaten Pesisir Barat, Lampung

*         *         *
Atraksi tarung derajat dari siswa-siswi SMA di Pesisir Barat

*         *         *
Cikal Farah Labita yang meraih emas pada Popnas 2017 di Semarang

*         *         *
Penampilan Tari Sembah pada pembukaan Gala Desa 2017

*         *         *
Gala Desa 2017 merupakan program Kemenpora yang diinisiasi Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi

*         *         *

*         *         *
Artikel Sebelumnya:
(Galeri Foto) Meriahnya Popnas XIV 2017
Sambutan Meriah untuk Juara All England 2017
(Galeri Foto) Meriahnya Count Down Asian Games 2018 di Monas

*         *         *
- Jakarta, 1 Oktober 2017

Kamis, 14 September 2017

(Galeri Foto) Meriahnya Popnas XIV 2017


D'Masiv menyemangatkan peserta Popnas 2017 dengan lagu Jangan Menyerah
Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya

PEKAN Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017 resmi dibuka, Selasa (12/9). Acara ini berlangsung di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah.

Popnas diselenggarakan pada 10 hingga 21 September mendatang. Popnas 2017 diikuti perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

"Suatu kehormatan bagi Jawa Tengah menggelar Popnas 2017. Saya berharap ajang ini memunculkan bibit-bibit atlet yang memberi prestasi untuk Indonesia di masa mendatang," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pria 48 tahun ini tentu berharap Jawa Tengah keluar sebagai juara umum. Namun, Ganjar menegaskan bertanding secara sportivitas jauh lebih penting.

Terutama karena pelajar yang bertanding ini merupakan tunas di masa depan bagi olahraga Indonesia.

"Untuk kontingen Jawa Tengah, kalian harus bertanding secara sportif dengan perwakilan provinsi lainnya. Popnas 2017 ini jadi etalase bagi kalian."

Ganjar menambahkan dengan tersenyum, "Bagi kontingen provinsi lainnya, silakan menikmati pesona Jawa Tengah. Jangan lupa, usai bertanding beli oleh-oleh."

Pernyataan sama diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Dia berpesan agar pelajar bertanding dengan fair dan perangkat pertandingan yang meliputi wasit untuk tidak  berpihak.

Imam mengawali Popnas edisi ke-14 ini dengan memukul gong bersama Ganjar . Kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini yang sangat dibutuhkan untuk memajukan olahraga nasional.

Itu bagian dari wujud Kerja Nyata yang dikampanyekan Presiden Joko Widodo. Kemenpora sebagai bagian dari pemerintah pusat mengimplementasikan tekad presiden demi kemajuan olahraga di Tanah Air.

Salah satunya terkait penyelenggaraan Popnas 2017. Event ini merupakan wadah bagi pelajar di Indonesia sebagai calon atlet di masa mendatang.

“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan selamat atas terselenggaranya Popnas 2017. Terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah Jawa Tengah. Semoga, Popnas mengantarkan pelajar sebagai atlet yang mengharumkan Indonesia,” ujar Imam.

Pria 44 tahun ini menilai Popnas sebagai fondasi penting untuk memastikan agar ke depannya, bangsa Indonesia tidak kekurangan stok atlet. Dengan Popnas ini, publik bisa mengatehui adanya potensi pelajar dari desa, kampung, atau sekolah, yang diantar jadi atlet elite.

“Popnas sangat penting karena dengan kompetisi usia dini seperti pelajar dan mahasiswa ini, ke depannya Indonesia memastikan banyak stok atlet berprestasi. Tanpa hal ini, kita akan defisit atlet. Dengan berbasis pendidikan, agar selain berprestasi di bidang olahraga juga berprestasi di bidang akademik,” Imam, menambahkan.

Popnas 2017 berlangsung di lima kota di Jawa Tengah dengan diikuti 5.567 atlet dari 34 provinsi di Indonesia dan 2.500 wasit serta juri.

Ajang ini mempertandingkan 21 cabang olahraga dengan 287 nomor pertandingan. Itu belum termasuk empat cabang olahraga ekshibisi. Secara keseluruhan, terdapat 991 medali yang terdiri dari 287 emas, 287 perak, dan 417 perunggu.

“Kepada seluruh atlet harus bertanding secara sportif dan jujur. Untuk wasit dan juri, juga tidak boleh memihak. Saya optimistis Popnas 2017 ini berlangsung sukses prestasi. Provinsi ini memiliki potensi luar biasa, terbukti Haornas (Hari Olahraga Nasional) juga digelar di Jawa Tengah,” kata Imam, optimistis.

"SEA Games 2017 Kuala Lumpur jadi pelajaran. Kita tidak boleh seperti itu. Menang atau kalah, pelajar yang merupakan harapan bangsa harus tampil penuh sportivitas," Imam, menegaskan.

Pesan D'Masiv

Pembukaan Popnas ke-14 ini dimeriahkan berbagai musisi ternama. Termasuk, D'Masiv yang membawakan lagu pendorong semangat, "Jangan Menyerah". Tidak ketinggalan, kesenian khas Jawa Tengah sebagai tuan rumah dengan tarian kolosal yang dipentaskan 300 orang.

"Pesan saya kepada adik-adik pelajar yang ikut Popnas 2017 ini, harus semangat. Menang atau kalah itu hal biasa dalam pertandingan. Yang penting, kalian harus fair," tutur vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta.

"Kami harap Popnas 2017 ini melahirkan atlet yang bisa memberikan prestasi untuk olahraga Indonesia di masa depan. Selamat bertanding untuk pelajar di Tanah Air!," Rian, menambahkan.


*         *         *
Saya di Simpang Lima Semarang

*         *         *
Penampilan atraktif D'Masiv 

*         *         *
Drumband dari Akademi Kepolisian Semarang

*         *         *
Popnas XIV 2017 ini diselenggarakan di Jawa Tengah

*         *         *
Popnas XIV 2017 diikuti 5.567 atlet dari 34 provinsi di Indonesia dan 2.500 wasit

*         *         *
Popnas XIV 2017 menyediakan 991 medali dengan 287 di antaranya emas

*         *         *
Popnas XIV 2017 mengusung tema Nyalakan Gelora Mudamu

*         *         *
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak peserta untuk beli oleh-oleh

*         *         *
Popnas XIV 2017

*         *         *
Popnas XIV 2017

*         *         *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi

*         *         *
Memukul beduk sebagai simbolisasi pembukaan Popnas XIV 2017

*         *         *
Judika menghibur ribuan masyarakat yang memadati Simpang Lima Semarang 

*         *         *
Saya dan rekan jurnalis untuk peliputan Popnas XIV 2017

*         *         *
Artikel Terkait
Sambutan Meriah untuk Juara All England 2017
(Galeri Foto) Meriahnya Count Down Asian Games 2018 di Monas

*         *         *
Sebagian isi artikel serta foto sudah dimuat di Harian TopSkor dan www.TopSkor.id
- Jakarta, 14 September 2017

Rabu, 15 Maret 2017

Sambutan Meriah untuk Juara All England 2017


Kevin/Marcus menggigit medali All England yang   diabadikan
dalam jepretan kamera dari puluhan media (Klik untuk perbesar foto)

INDONESIA berhasil mempertahankan gelar di All England 2017. Tepatnya, setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juara di nomor ganda putra. Di babak pamungkas, mereka mengalahkan wakil Cina, Li Junhui/Liu Yuchen 21-19, 21-14.

Pada final yang berlangsung di final yang berlangsung di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (12/3), Kevin/Marcus tampil sempurna dengan memenangkan dua set langsung.  Berkat, mereka, Indonesia berhasil menjaga tradisi juara di turnamen tertua bulutangkis tersebut.

Maklum, juara bertahan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran) sudah tersingkir di babak pertama. Sementara, andalan lainnya, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir terhenti di perempat final.

Tak heran jika Kevin/Marcus mendapat apresiasi dari banyak pihak. Termasuk, PBSI dan Kemenpora yang menyambut mereka secara istimewa di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (15/3).

"Capek sih. Tapi kami puas bisa juara," kata Marcus dengan wajah semringah saat ditemui kemarin.

Keberhasilan mereka jadi juara melanjutkan tradisi Indonesia di All England dalan enam tahun terakhir. Dalam periode itu, Merah Putih hanya minus pada 2015.

Sementara, 2014 menggondol dua gelar di ganda putra dan ganda campuran. Total, Indonesia meraih 44 gelar di All England dengan 19 di antaranya dari sektor ganda putra.

"Bagi kami, pencapaian ini (juara All England 2017) bukan sebagai puncak prestasi. Banyak yang ingin kami gapai ke depannya. Terima kasih untuk segenap rakyat Indonesia yang telah memberi dukungan," Kevin, menambahkan.

Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan seusai pengalungan bunga, "Syukur, alhamdulillah, kita juara."

Pria 43 tahun ini berharap kesuksesan Kevin/Marcus memotivasi pebulutangkis lainnya. Maklum, All England merupakan pembuka dari rangkaian Super Series tahun ini.

Imam mengakui selalu menyaksikan berbagai pertandingan wakil Indonesia di turnamen bulutangkis dunia tersebut. Termasuk, saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, pekan lalu.

"Meski hanya satu gelar yang kita raih, namun tradisi ini senantiasa kita pertahankan. Terima kasih, Kevin/Marcus atas prestasi dalam super series ini. Kalian pahlawan yang keren dan luar biasa," Imam, mengungkapkan.

Gelar All England 2017 tersebar di lima negara berbeda. Selain Kevin/Marcus yang mewakili Indonesia, untuk sektor lainnya direbut Malaysia pada tunggal putra, Taiwan (tunggal putri), Korea Selatan (ganda putri), dan Cina (ganda campuran).

Selamat Kevin/Marcus! Kami, rakyat Indonesia bangga dengan pencapaian kalian. Semoga prestasi kalian bisa memotivasi pebulutangkis lainnya untuk berprestasi di turnamen bergengsi sepanjang 2017 ini.

Sebagai gambaran suasana penyambutan kemarin, berikut kronologis dari foto-foto yang saya abadikan.***  

*        *        *
Kevin/Marcus keluar dari pintu imigrasi Bandara Soekarno-Hatta

*        *        *
Kehadiran Kevin/Marcus diabadikan puluhan awak media

*        *        *
Menpora Imam Nahrawi memberi sambutan untuk Kevin/Marcus

*        *        *
Wajah-wajah keletihan setelah perjalanan panjang dari Birmingham, Inggris

*        *        *
Awak media berusaha mengabadikan pahlawan Indonesia di All England 2017

*        *        *
Kata sambutan dan testimoni dari Kevin/Marcus

*        *        *
Hadiah Rp 250 juta untuk mereka masing-masing

*        *        *
Foto bersama Kevin/Marcus, pelatih, tim, Menpora, dan PBSI

*        *        *
Salah satu pekerja di bandara melakukan selfie (swafoto) dengan latar Kevin/Marcus

*        *        *
Kevin/Marcus bersama legenda hidup bulutangkis Indonesia, Ricky Subagja

*        *        *
Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengapresiasi pencapaian
Kevin/Marcus yang mengharumkan merah-putih di All England 2017

*        *        *
Galeri Foto Sebelumnya:
Di Balik Final Piala Presiden 2017
Sisi Lain Kemenangan Indonesia atas Thailand di Stadion Pakansari
GBK Bersolek Sambut Asian Games 2018
- Kemeriahan BCA Indonesia Open 2016
- Rindu Juara di BCA Indonesia Open 2016

Artikel Terkait:
- Meningkatnya Prestasi Indonesia di Asian Games 2014 (http://www.kompasiana.com/roelly87/meningkatnya-prestasi-indonesia-di-asian-games-2014_54f4553c745513962b6c8914)
- Cerita Dibalik Sekeping Emas Cabang Wushu (http://www.kompasiana.com/roelly87/cerita-dibalik-sekeping-emas-cabang-wushu_54f4808b7455137c2b6c8a9a)
- Sisi Lain Paspampres yang Berprestasi (http://www.kompasiana.com/roelly87/sisi-lain-paspampres-yang-berprestasi_54f5de54a33311251f8b47e7)
Kota Roma Tidak Dibangun dalam Semalam

*        *        *
Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
- Jakarta, 15 Maret 2017