Menpora Imam Nahrawi menyalami Firman Abdul Kholik (Foto: www.roelly87.com) |
SUASANA penuh haru menyelimuti sambutan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas kehadiran tim putra dan putri Indonesia. Pahlawan Merah-Putih itu baru saja tiba dari Malaysia usai mengikuti Badminton Asia Team Championships (BATC) 2018 pada 6-12 Februari lalu di Alor Setar.
Usai menjejakkan kaki di Bandara Soekarno-Hatta, pahlawan tepok bulu itu langsung menuju Gedung Kemenpora, Senin (12/2). Mereka disambut Menpora Imam Nahrawi, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, dan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana.
Namun, momen keharuan itu tiba-tiba pecah. Tidak lain karena Imam mencari-cari keberadaan Firman Abdul Kholik.
“Ini yang bikin jantung saya hampir copot. Firman, coba jelaskan bagaimana bisa tertinggal 14-20 pada game ketiga berbalik unggul 21-20,” ujar Imam saat menyalami Firman yang disambut tawa seluruh yang hadir.
Pebulu tangkis 20 tahun ini menjawab dengan tersenyum, “Saya main nothing to lose, saja pak.”
Firman merupakan penentu kemenangan Indonesia atas Korea Selatan di semifinal BATC 2018. Saat itu, dia tampil pada partai kelima menghadapi Lee Dong-keun.
Game pertama dimenangkan Firman dengan 22-20. Pada set kedua, giliran peringkat 38 dunia itu yang unggul 21-11.
Pada game penentuan, Firman sempat tertinggal enam poin dari Lee yang membuat senam jantung jutaan rakyat Indonesia yang mengikuti hasil pertandingan di lini masa twitter. Situasi ini jadi kritis mengingat Firman yang diharapkan bisa menentukan kemenangan Merah-Putih.
Sebab, sebelumnya Jonatan Christie dan Mohammad Ahsan/Angga Pratama menang, tapi Ihsan Maulana Mustofa dan Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro kalah. Beruntung, Firman memiliki mental baja seperti Manchester United yang menjuarai Liga Champions 1998/99 dan AC Milan (2006/07).
Tertinggal 14-20 tidak membuatnya panik. Perlahan tapi pasti, Firman pun mengejar ketertinggalan itu dengan balik memukul Lee 22-20.
“Meski tidak disiarkan langsung, tapi beberapa adegan yang menegangkan hampir saja membuat jantung saya copot. Tidak hanya jantung, (tapi) hati saya juga hampir copot. Alhamdulillah, bendera Merah-Putih berkibar di Malaysia untuk mempertahankan gelar,” kata Imam dengan penuh kebanggaan.
Firman yang terus disebut Menpora hanya bisa tersenyum. Pria kelahiran Banjar, Jawa Barat, ini pun merendah dengan menyebut kemenangan di semifinal berkat doa seluruh rakyat Indonesia.
“Terima kasih sudah menyambut kedatangan tim. Saya bangga dengan tim, PBSI, Kemenpora, dan pemerintah Indonesia yang telah memberi dukungan kepada kami. Harapan kami, semoga pemerintah terus mendukung kemajuan bulu tangkis,” Firman, mengungkapkan.
BATC 2018 merupakan kualifikasi untuk Piala Thomas dan Uber yang berlangsung pada 20 hingga 27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. Indonesia membawa oleh-oleh dari Malaysia sebagai juara bertahan tim putra setelah dua tahun lalu mengalahkan Jepang di final.
Di sisi lain, tim putri memang terhenti di semifinal dari Jepang. Namun, penampilan Apriyani Rahayu dan kawan-kawan sangat luar biasa melewati pencapaian pada BATC 2016.
Prestasi yang dicapai tim putra dan putri membuat Imam bangga. Mewakili pemerintah, Menpora pun mengucurkan bonus Rp 5 miliar bagi segenap elemen yang telah mengharumkan Indonesia.
“Perjuangan kalian di Malaysia sudah disiapkan pemerintah dengan memberikan bonus Rp 5 miliar. Nanti, PBSI yang akan mendistribusikan kepada 42 orang dalam tim, termasuk pelatih. Ini tradisi baru, sebab dua tahun lalu bahkan empat tahun silam belum diberikan. Ini murni baru kami mulai pada 2018,” ujar Imam, semringah.***
* * ** * *
* * *
Artikel Terkait:-
-
* * *
- Jakarta, 13 Februari 2018
pas 14-20 aku udah nyekip streaming
BalasHapusudah ah kalah paling
liat video lain
eh pas balik lagi masih ada dan seri!
firman gila!