![]() |
Tampilan komik.viva.co.id (screenshot Choirul Huda/www.roelly87.com) |
KOMIK Indonesia (lokal) pernah mencapai masa kejayaannya pada dekade 1970-an hingga awal 1990-an. Dalam periode itu, tak terhitung banyaknya komikus kita yang sangat terkenal, bahkan hingga kini. Berhubung kapasitas memori saya terbatas, saya hanya mampu mengingat beberapa di antaranya seperti Raden Ahmad (R.A.) Kosasih, Ganes TH, Jan Mintaraga, hingga Tatang S, yang identik dengan "si Petruk".
Memasuki pertengahan 1990-an sampai sekarang, komik Indonesia seperti mengalami stagnan, alias jalan di tempat. Meski, saat ini muncul beberapa komikus lokal dengan kualitas hebat, namun harus diakui masih kalah pamor dengan gempuran komik luar dari Eropa, Amerika Serikat (AS), dan tentunya Jepang.
Ya, bagaimanapun, kita harus mengakui jika konsistensi masih jadi musuh utama bangsa ini. Alias, pandai membuat sesuatu, tapi tak berdaya mempertahankannya. Termasuk untuk kalangan komikus.
* * *
SAAT ini, di era
Salah satu penyedia komik lokal secara gratis dan legal yang saya tahu terdapat di portal VIVA.co.id. Sejatinya, mereka sudah lama memanjakan penggemar komik di Indonesia melalui mini site komik.viva.co.id. Namun, saya sendiri baru mengetahuinya pekan lalu saat menghadiri gathering Daihatsu Terios 7 Wonders di GIIAS (28/7).
Ketika itu, saya tengah memotret suasana gathering dengan 50 blogger yang tengah diaudisi untuk mencari tiga pemenang ke Kalimantan. Tanpa sengaja, mata saya tertuju pada banner di pojok ruangan dengan tokoh Si Buta dari Gua Hantu.
Kebetulan, saat itu Rizal Maulana dan Dian Lestary yang merupakan perwakilan VIVA.co.id dan VIVAlog. Langsung saja, saya tanya mengenai maksud banner tersebut. Menurut mereka, komik.viva.co.id atau biasa disingkat Komik VIVA, merupakan satu dari tiga kanal terbaru di VIVA.co.id. Yaitu, memuat komik online yang bisa diakses secara gratis dan sudah pasti legal.
Untuk dua kanal lainnya, saya sudah tidak asing lagi, karena telah lama mengetahuinya. Seperti, Cerita Anda yang beberapa waktu lalu pernah saya kirim artikel dari blog ini dan Jepret VIVA yang kerap mengadakan lomba, termasuk Semarak Kemerdekaan RI ke-70.
* * *
UNTUK sementara, kita -sebagai pembaca- baru bisa menikmati tiga cerita di Komik VIVA: Si Buta dari Gua Hantu, Mandala, dan Godam. Sayangnya, saya lupa menanyakan kepada Rizal dan Dian, selain tiga komik itu apakah akan ditambah atau tidak.Yang pasti, setiap hari saya bisa menyaksikan lanjutan cerita dari ketiga tokoh tersebut. Lantaran, Komik VIVA selalu memperbarui halamannya setiap hari pukul 12.00 WIB. Wow, ini jadi angin segar bagi penggemar komik seperti saya.
Terutama perkembangan komik Indonesia agar lebih maju dengan promosi yang dilakukan VIVA.co.id. Maklum, saya pun sudah bosan sekadar jadi "penonton di rumah sendiri". Alias, hanya bisa menyaksikan komik luar dari Eropa, AS, dan Jepang, berjaya, sementara komik lokal seperti kurang bergairah.
Di sisi lain, saya berharap ada versi untuk mobile. Sebab, dalam beberapa hari ini saya hanya bisa menikmatinya via dekstop. Padahal, dengan membaca tiga komik tersebut melalui telepon seluler (ponsel), tentu jauh lebih asyik karena bisa sambil tiduran. Apalagi, saat ini mayoritas pengguna internet di Indonesia berasal dari ponsel yang mudah diakses ketimbang dekstop.
Mengenai tampilannya, memang saat ini masih kaku. Jujur saja, dalam beberapa hari ini, saya belum nyaman untuk membacanya. Itu karena saya harus melakukan zoom in dan zoom out agar bisa menikmatinya secara utuh yang masih tertinggal dibanding situs penyedia komik lainnya. Ini jadi catatan bagi Komik VIVA agar ke depannya bisa lebih mudah dibaca dan jadi barometer penggemar komik lokal.
* * *
* * *
* * *
![]() |
Banner "Baca Komik di VIVA.co.id" yang terdapat di booth Daihatsu di GIIAS 2015 |
* * *
![]() |
Pembaca tinggal pilih di antara tiga komik yang tersedia |
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Artikel komik terkait:
- Bangga Jadi Orang Indonesia
- Mengenang RA Kosasih Inspirasi Komikus Indonesia
- Komik Kenangan Jadul yang Tak Terlupakan
- Komik The Raid dari Warna Merah Jadi Hitam Putih
- Berlibur ke Bandung Sambil Menikmati Koleksi Buku Klasik
- E-Wayang Solusi Mengenalkan Wayang pada Generasi Muda
- Invasi Tokoh Komik ke Dunia Wayang
Artikel Sebelumnya:
- Ahmad Tohari dan Apresiasi PAB Terhadap Sastra
- Kalimantan, Aku Kan Kembali
- Nobar VIVA.co.id dan AsiaBagus.com di Just Sport
- Kritik Blogger untuk VIVA.Log sebagai Agregator Blog
- Tujuh Alasan Pulau Bidadari Wajib Dikunjungi
* * *
- Cikini, 4 September 2015