TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: "Haramkah" Mengambil Sumber di Wikipedia?

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Minggu, 25 Januari 2015

"Haramkah" Mengambil Sumber di Wikipedia?



SEPEKAN terakhir, berita di Tanah Air, khususnya media online dipenuhi polemik antardua institusi: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Layaknya siklus tiga tahunan yang menyeruak dengan slogan "cicak vs buaya" sejak 2009 dan 2012 membuat saya mau tidak mau harus update untuk mengikuti perkembangannya.

Namun, bukan soal polemik tersebut yang ingin saya tulis dalam artikel ini. Melainkan beberapa berita di media online, khususnya yang tergabung dalam kelompok raksasa. Salah satunya, sebut saja media XYZ, yang rutin mengulas perkembangan antara KPK dengan Polri tersebut. Termasuk dengan menulis sisi lain dari individunya.

Yang menarik ketika saya membaca mengenai salah satu tokoh utama dalam konflik itu di media online tersebut. Secara etika penulisan, jelas artikel itu sangat runut dan memenuhi kaidah jurnalistik dengan memuat 4 bersaudara W dan kawannya H (what, where, when, why, dan how).

Termasuk judul yang tidak terlalu bombastis layaknya media online saat ini yang mementingkan trafik demi menggaet pembaca serta iklan, dan juga diksi yang sangat "renyah" untuk dibaca. Bahkan, gaya bahasanya pun sangat enak dilihat seperti halnya saya menyimak artikel Andrea Harsono mengenai "jurnalisme sastrawi".

Tapiiiiiiiiii, ada satu hal yang mengganjal saya seusai membaca sisi lain dari salah satu sosok dalam polemik KPK-Polri pada artikel di media online tersebut. Yaitu, karena adanya tulisan media online XYZ yang memuat referensinya dengan: Menurut Wikipedia, bla, bla, bla, tokoh si anu ini, bla, bla, bla.

Dor! Membaca kalimat tersebut di media online ternama itu membuat saya seperti diguyur air dingin di tengah teriknya matahari. Sebab, saya tidak habis pikir, mengapa media sekelas XYZ mengambil referensi dari Wikipedia. Yang bikin kaget lagi ketika saya mencoba mengeceknya ke Wikipedia edisi bahasa Indonesia. Ternyata mengenai tokoh "anu" tidak ada catatan kaki mengenai sumber resmi yang terverifikasi, Misalnya dari situs institusi resminya, media online sejenis, dan -misalnya- www.tokohindonesia.com. Nah lho.

Pertanyaannya, apakah media online diharamkan mengambil referensi dari Wikipedia? Begitu juga dengan blogger -termasuk saya- yang kerap mengutip atau meng-copy dari Wikipedia? Jawabannya tentu relatif. Mungkin, sedikit penjelasan dari saya begini. Wikipedia merupakan situs yang didedikasikan sebagai portal ensiklopedia untuk mengumpulkan jutaan artikel yang ada di internet.

Pertama kali dirilis pada  15 Januari 2001 oleh Jimmy Wales, Larry Sanger, dan puluhan kontributor lain yang sekarang sudah berjumlah sekitar 200 ribu penyumbang dan diterjemahkan dalam ratusan bahasa. Termasuk bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang meliputi Jawa, Sunda, Minangkabau, dan sebagainya.

Tujuan pembuatan Wikipedia jelas sebagai referensi dalam berbagai hal yang ada di kolong langit ini. Sayangnya, kita -baik jurnalis, blogger, mahasiswa, hingga pelajar- tidak boleh TERLALU MEMERCAYAI Wikipedia untuk dijadikan pedoman. Kenapa?

Sebab, artikel yang ada di Wikipedia itu bisa ditulis (sunting) oleh siapapun. Baik itu pihak yang kompeten seperti kalangan akademis dan sebagainya. Saya, Anda, kalian, dan bahkan siswa Sekolah Dasar (SD) pun berhak menyuntingnya dengan syarat, memiliki akun Wikipedia. Nah, karena "kebebasan" itu yang membuat artikel seperti peristiwa dan profil di Wikipedia kerap "melenceng" hingga menimbulkan berita fitnah (hoax).

Meski, di Wikipedia terdapat banyak editor yang "siap" turun tangan jika menemukan artikel yang tidak layak. Hanya, keberadaan editor di Wikipedia, terutama bahasa Indonesia, kan terbatas jumlahnya. Bisa saja mereka terlewat hingga ada artikel berbau "hoax" yang justru lolos dan membuat resah masyarakat.

Contoh profil Presiden Joko Widodo di Wikipedia yang
layak dipercaya karena banyak sumber resmi di catatan kaki 

*        *       *

Contoh profil mantan Plt KPK Hatorangan Panggabean di Wikipedia yang "sedikit meragukan"
karena tidak ada catatan kaki dari sumber resmi


Hal itu pernah saya alami sendiri. Itu terjadi dua tahun lalu ketika saya bertemu Rahmad Darmawan, pelatih klub Persija Jakarta. Kebetulan, saat itu, sosok yang akrab disapa RD ini masih menangani klub Persebaya Cronus.

Dalam perbincangan ketika itu, RD meminta kepada saya yang ingin membuat profilnya agar tidak salah mencantumkan tanggal lahir. Pasalnya, banyak media yang saat itu menuliskan tanggal lahirnya pada 26 November 1966.

Padahal, RD sendiri menegaskan bahwa dirinya lahir  pada 28 November 1966. Menurut suami dari mantan pramugari Garuda Indonesia, Dinda Eti Yuliati ini, banyak media yang salah menulis tanggal kelahirannya pada 26 November 1966 itu akibat mengutip dari Wikipedia.

Meski "hanya" selisih dua hari antara 26 dan 28 November 1966, tapi jelas itu bukan hal sepele. Karena ini menyangkut privasi seseorang. Fakta itu pula yang membuat ayah dari pilot Febia Aldina Darmawan ini meminta kepada saya agar menuliskannya tanggal kelahirannya 28 November.

"(Di Wikipedia) itu salah mas. Yang bener ya 28 November. Saya sendiri enggak tahu kenapa di Wiki (Wikipedia) bisa tertulis 26 November. Kalo nggak salah, perbedaan tanggal lahir saya itu mulai terjadi sejak 2007/08," ujar RD yang merupakan prajurit aktif TNI Angkatan Laut (AL) tersebut.

Nah, berdasarkan contoh tersebut, jelas, kita -sebagai blogger- harus lebih berhati-hati dalam hal mencantumkan refensi dari Wikipedia. Saran saya, jika ingin mengambil referensi dari Wikipedia harus melihat dengan jelas CATATAN KAKI yang ada di bawah artikel.

Ada baiknya, jangan sekali-kali bagi kita untuk mengutip artikel atau profil di Wikipedia jika tanpa CATATAN KAKI atau meski ada namun bersumber dari situs abal-abal dan blog yang tidak jelas. Sebab, banyak kasus ketika ada individu yang mengambil referensi dari Wikipedia malah berujung masalah.

*        *       *
-

- Cikini, 25 Januari 2015

4 komentar:

  1. Wiki, belum jelas sumber yang dipercaya, banyak yg bisa diedit...

    BalasHapus
    Balasan
    1. he he he, ya begitulah mas ;)
      yang penting kita harus verifikasi lebih lanjut saat mau mengutip wikipedia dengan melihat catatan kakinya...

      Hapus
  2. Yg jelas Wiki lebih ok dari Kompas....heheee

    BalasHapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)