Saya saat divaksin pada Kamis (29/4) |
SEBAGAI ojek online (ojol), mendapat vaksinasi Covid-19 jadi salah satu momen yang paling saya tunggu sepanjang 2021 ini. Terutama, sejak koronavirus mewabah pada awal tahun lalu yang hingga kini masih berdampak.
Itu mengapa, saya sangat antusias ketika aplikator tempat saya nencari nafkah, Gojek, memberikan tiket untuk vaksinasi pertama. Undangan tersebut terdapat di pesan aplikasi saya pada 26 April lalu.
Saya pun bergegas untuk daftar lewat aplikasi Halodoc yang terjadwal pada 29 April. Sangat mudah, karena setiap ojol dengan KTP DKI Jakarta yang diundang mendapat kode khusus.
Lokasinya, ada dua:
1. JIExpo Kemayoran Parkir Hall C, Jakarta Utara
2. West One Cengkareng, Jakarta Barat
Saya pun memilih yang pertama. Waktunya, kemarin, pukul 13.00 WIB. Alasannya jelas, sehabis vaksinasi, rencananya saya langsung ngebid hingga menunggu waktu berbuka puasa. Ya, sambil menyelam minum air tebu.
Kebetulan, kawasan Kemayoran, ramai untuk mengambil berbagai orderan. Itu meliputi GoRide alias penumpang, GoFood (makanan), GoSend (kirim barang), GoShop (belanja), dan sebagainya.
* * *
SIANG itu, Kamjs (29/4), cuaca di ibu kota sangat terik. Sambil membelah jalanan dari kawasan barat, saya pun akhirnya tiba di JIExpo. Arloji di saku kiri saya menampakkan pukul 12.31 WIB. Alias, masih ada waktu untuk registrasi vaksinasi Covid-19.
Saya pun ikut antrean dengan ratusan rekan ojol lainnya. Ada beberapa tahap sebelum vaksinasi.
Pertama, registrasi dengan membawa KTP asli dan fotokopi. Sekaligus, mengisi data diri yang formulir dan kertas sudah disiapkan Gojek.
Selanjutnya, memperlihatkan undangan yang tercantum di Halodoc. Kurang dari seperminuman teh, kami pun bergiliran untuk divaksin dengan membawa sepeda motor masing-masing.
Setelah itu, tinta sejarah turut mencatat.
Ya, vaksinasi sangat singkat. Usai disuntik, saya pun diminta istirahat sekitar 30 menit. Tujuannya, untuk mengetahui apakah ada dampak lebih lanjut. Sekaligus, mendengar arahan dari perwakilan Gojek terkait vaksinasi kepada kami, mitranya.
Bisa dipahami mengingat tidak semua pihak setuju dengan adanya vaksinasi. Namun, menurut saya ini wajar. Toh, bagian dari dinamika kehidupan.
Bagi saya pribadi, mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang merupakan induk dari Gojek yang berkolaborasi dengan PT Media Dokter Investama (Halodoc) ini merupakan kewajiban.
Mengapa?
Alasannya jelas. Itu mengingat saya sebagai ojol yang merupakan mitra Gojek. Tentu, saya ingin memberikan yang terbaik terhadal partner saya.
Setidaknya, ada tiga alasan versi saya pribadi terkait kewajiban vaksinasi.
1. Ini sangat penting bagi kesehatan saya sendiri dan keluarga. Sebab, saya harus melindungi keluarga di rumah. Dengan sudah divaksin, setidaknya saya tidak khawatir lagi saat pulang seusai ngebid. Tentu, saat ngojol, saya tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) Itu meliputi memakai masker, sarung tangan, dan bawa hand sanitizer.
2. Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Ya, saat ini, pemerintah sedang melakukan program vaksinasi sebagai upaya penanggulangan virus Covid-19.
Sejak awal tahun, vaksinasi diberikan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas layanan publik. Nah, saya dan rekan-rekan ojol lainnya yang merupakan mitra Gojek termasuk dalam kategori tersebut.
Kelompok ini, masuk dalam prioritas pemerintah. Mengapa? Sebab, kita-kita ojol ini, memiliki interaksi dan mobilitas tinggi yang berhubungan dengan masyarakat.
Apakah, Gojek mewajibkan mitranya? Saya tidak bisa menjawab. Setidaknya, hingga saat ini.
Yang pasti, sebagai mitra, alias bukan karyawan dari PT Karya Anak Bangsa, tentu kita punya hak untuk setuju atau menolak. Pilihan ada pada diri kita masing-masing.
Namun, saya pribadi meyakini, vaksin merupakan solusi untuk keluar dari pandemi.
Ya, selain profesi sebagai ojol, saya juga blogger. Jelas, kangen dengan situasi yang berkaitan dengan acara offline. Apalagi, bertepatan dengan Ramadan. Biasanya, sebelum 2020, saya kerap ikut buka puasa bersama (bukber) dengan rekan-rekan blogger lainnya.
Lalu, apakah kita akan mendapat sanksi dari Gojek jika tidak ikut vaksinasi. Ini kabar burung yang saya dengar.
Kenyataannya adalah tidak. Gojek sudah pasti tidak akan sewenang-wenang memberikan sanksi kepada mitranya yang menolak vaksinasi.
Secara, vaksinasi merupakan program pemerintah, alias bukan Gojek atau PT Karya Anak Bangsa. Namun, sebagai ojol, kita memang dianjurkan untuk mengikuti arahan pemerintah.
Kenapa? Sebab, vaksinasi ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga demi melindungi keluarga kita, orang terdekat, tetangga, masyarakat di Tanah Air, hingga warga dunia. Itu karena target vaksinasi adalah kekebalan kelompok atau herd immunity.
3. Yeeei, poin kedua pada paragraf di atas, panjang pake banget. Saya pun yang mengetiknya sambil ngalong di salah satu kawasan kuliner di jantung ibu kota, jadi lupa nulis.
Yupz. Alasan ketiga saya ikut vaksinasi demi memastikan rasa aman dan nyaman kepada customer. Sebab, bagaimana pun, sebagai ojol, tentu kita akan berinteraksi dengan customer baik langsung atau tak langsung.
Contoh, dalam layanan GoRide, saya kerap bersentuhan saat memberikan helm, haircap, dan hand sanitizer. Nah, dengan kepastian sudah divaksinasi, setidaknya tidak membuat customer was-was.
Apalagi, ketika saya tempel stiker pemberian Gojek bertuliskan, "Saya Sudah Divaksin!" di depan sepeda motor, banyak customer (GoRide) yang antusias. Bahkan, mereka memberi apresiasi, bahwa ojol memang jadi salah satu garda terdepan dalam situasi pandemi ini.
Saya pribadi, tentu bangga. Kendati hanya setitik di samudera, setidaknya saya sudah turut ikut berkontribusi dalam perputaran ekonomi bangsa ini melalui antar penumpang kerja, sekolah, kuliah, makanan, kirim dokumen, dan sebagainya.
Nah, saya sudah divaksin. Saya tunggu cerita dari rekan-rekan ojol lainnya!
* * *
Saya Sudah Divaksin! |
* * *
Dapat suvenir dari Gojek berkat menceritakan kesan usai divaksin pada postingan instagram, @roelly87 |
* * *
Perwakilan Gojek foto dengan latar "Saya Sudah Divaksin" |
* * *
Usai divaksin, saya dapat SMS untuk jadwal kedua, bulan depan |
* * *
Sertifikat Vaksinasi Covid-19 yang bisa diunduh pada laman pedulilindungi.id |
* * *
Stiker "Saya Sudah Divaksin" yang jadi nilai lebih di mata customer |
* * *
- Orderan pada Malam yang Ganjil
- Bikin SIM C Hanya Keluar Rp 155 Ribu, Ini Caranya!
- Pria Sejati Tidak Tinggalkan Kekasihnya
- Kompromi dengan Keadaan
- Kamus Besar Bahasa Ojol
- Berapa Modal Jadi Ojol?
- Vermuk? 70% Gojekers Setuju, tapi...
- Jadi Agen GoPay, Rahasia di Balik Gacor Ngebid Saat PSBB
- Tidak Ada Polisi 40%, Ini Alasan Penumpang Enggan Pakai Helm
- Punya 2 Paspor, untuk Apa?
- PI, PP, dan TA, Ini Daftar Mal yang Kurang Bersahabat dengan Ojol
- Setelah 6 Bulan Jadi Ojol
- Narik Go-Jek Pakai Suzuki GSX R-150
- Pengalaman Daftar Driver Go-Ride Gojek
Artikel Terkait Covid-19
- Pentingnya Vaksinasi di Tengah Pandemi
- Bersama Halodoc Cegah Covid 19 secara Dini
* * *
DISKLAIMER: Artikel ini merupakan murni reportase saya sehari-hari sebagai blogger yang independen alias tidak terkait dengan pihak mana pun. Juga tanpa bermaksud menggurui.
Referensi:
- https://mui.or.id/berita/29845/fatwa-mui-nomor-13-tahun-2021-vaksinasi-injeksi-tak-membatalkan-puasa
Seluruh foto/gambar merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
* * *
- Jakarta, 30 April 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)