Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek dalam sembutan peluncuran ASEAN Car Free Day (Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat foto lainnya) |
"IBU, kami dari blogger izin untuk foto bersama," kata saya kepada Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek usai peluncuran Hari Tanpa Kendaraan Bermotor ASEAN (ASEAN Car Free Day) pada 5 Agustus lalu.
Wanita kelahiran 11 April 1949 ini dengan antusias menjawab, "Oh, ayo mas. Sini ajak blogger lainnya selfie (swafoto)."
"Siap bu. Kami yang hadir di sini dari blogger," saya mengenalkan diri.
"Ya, era sekarang blogger punya peranan penting. Bahkan, mengabarkan sesuatu lebih cepat dari media. Karena blogger lebih update dengan situasi sekitar dan informasi terkini. Mari, kita sama-sama menyebarkan berita positif termasuk tentang Hari Tanpa Kendaraan Bermotor ASEAN ini kepada masyarakat," Nila, memberi pesan.
Yupz, saya setuju dengan pernyataan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut. Pada era keterbukaan informasi ini, blogger (dan jurnalis warga) bisa menyampaikan informasi terkini Bersanding dengan media mainstream.
Misalnya, ketika terjadi bencana Blogger dan jurnalis warga mengunggah situasi secara real time di media sosia (medsos). Tak jarang, foto atau video unggahan tersebut dikutip media mainstream. Meski bukan ditujukan sebagai pengganti jurnalis profesional, peran blogger saat ini sudah bisa bersanding.
Termasuk, ketika ada acara baik yang diselenggarakan. Kementerian, instansi pemerintah, hingga swasta. Kebetulan, saya pernah merasakan ketika jadi bagian dari blogger yang diajak Kementerian Sekretariat Kabinet untuk meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong .
Itu mengapa, Nila sangat antusias saat mengetahui ada blogger yang turut meliput Hari Tanpa Kendaraaan Bermotor ASEAN. Istri dari Farid Anfasa Moeloek yang menjabat sebagai Menkes pada 1998-1999 ini berharap blogger bersama media mainstream ikut gencar menyebarkan berita positif kepada masyarakat.
"Kementerian Kesehatan sangat mendukung program ini karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Kehidupan Sehat atau Germas. Sebagaimana kita ketahui, praktek gaya hidup sehat seperti olahraga merupakna bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita lebih bugar dan pikiran lebih positif," ujar Nila dalam sambutannya di Ruang Heritage Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat No 3, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Dalam kesempatan itu, turut hadir beberapa nara sumber terkait. Yaitu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sigit Priohutomo, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Acep Soemantri, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.
Lebih lanjut, Nila menyampaikan harapan agar peluncuran ASEAN Car Free Day sekaligus dapat menyediakan ruang gerak yang luas bagi kolaborasi multi-sektor yang solid di tingkat nasional dan Asia Tenggara. Itu dalam rangka mempromosikan gaya hidup sehat dan menciptakan masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat,dan harmonis.
Nila melalui Kementerian Kesehatan turut memperkenalkan logo ASEAN Car Free Day yang akan digunakan pada tingkat regional ASEAN. Logo ini dimaksud mewakili tekad ASEAN untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas udara yang bersih pada negara-negara anggota. Apalagi, Indonesia mendapat kepercayaan lead country untuk mencanangkan ASEAN Car Free Day.
"Pertama kalinya dalam sejarah ASEAN, kita mencanangkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di ASEAN Ini merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia yang mendapat kepercayaan dari masyarakat ASEAN," Nila, menambahkan.
Dalam sejarahnya, Indonesia memang negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan Car Free Day. Itu berlangsung sejak diresmikan pada 2002 silam di Jakarta. Selanjutnya, kegiatan serupa dilaksanakan di berbagai daerah lainnya di Tanah Air.
"Awalnya, Car Free Day dilakukan sebulan sekali. Melihat antusiasme yang besar dari masyarakat, Hari Bebas Kendaraan ditambah jadi dua kali dalam sebulan yang akhirnya kini setiap pekan. Keberadaan Car Free Day ini berhasil mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik," kata Nila, optimistis.***
* * *
Yupz, sebagai blogger, mari kita sama-sama sebarkan berita positif |
* * *
Sesi diskusi nara sumber dengan rekan blogger terkait Asean Car Free Day |
* * *
Nila dan nara sumber lainnya memamerkan bendera ASEAN dan pin logo ASEAN Car Free Day |
* * *
Foto bersama blogger dan bu menteri |
* * *
Sebagai blogger, saya terpacu untuk menerapkan pesan dari bu menteri |
* * *
- Jakarta, 7 Agustus 2018
pentingnya peran blogger yaa, konten positif menyebar lewat blog dan medsos.
BalasHapusHehehe ku hampir salah baca germas jadi gemas :P
BalasHapusBtw keren, Mas, semangat terus nulisnya..
Tapi yang mau aku tanyakan, apakah di hari tersebut Busway akan berjalan dengan lancar? karena itu satu-satunya alternatif yang bisa digunakan hihihi
peran blogger sangat penting
BalasHapus