Nah, memahami betapa pentingnya notebook, tentu saya tidak pernah main-main. Termasuk, dengan dalamannya. Berbagai software orisinal terbenam dalam laptop saya. Kendati harus merogoh kocek lumayan dalam, bagi saya itu tidak masalah. Secara, itu menyangkut hajat kehidupan.
* * *
SORE itu, langit ibu kota terlihat gelap. Matahari bersiap aplusan dengan sang rembulan untuk menunaikan tugasnya. Sambil membelah jalanan, saya memacu kendaraan menuju kawasan selatan Jakarta.Tepatnya, di Tanamera Cuisine, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12) untuk menghadiri acara yang diselenggarakan Dell Indonesia dan Microsoft Indonesia. Keberadaan saya pada event bertema #MaluKalauPalsu itu berkat informasi rekan blogger Timothy W Pawiro dari Blogger Perempuan Network.
Acara ini turut menghadirkan tiga narasumber yang berbagi informasi. Yaitu, Product Marketing Manager Dell Indonesia William Hartoyo, Channel Executive Microsoft Indonesia Joni Lie, dan blogger teknologi Ario Pratomo.
Bagi saya, diskusi ini sangat menarik. Itu karena mereka mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, Hartoyo yang mengungkapkan keberadaan Dell di Tanah Air.
"Kami menempati top five dalam market share di Indonesia. Dell di Tanah Air memiliki pasar yang luas, dari harga yang Rp 3 jutaan hingga premium," kata Hartoyo saat saya temui usai acara.
Dell sudah berada di Indonesia lebih dari 20 tahun silam. Mereka resmi bertransformasi dari perwakilan jadi perusahaan terbatas, yaitu PT Dell Indonesia, sejak 30 Juni 2015. Dell tidak hanya memasarkan laptop dan berbagai aksesoris lainnya. Namun juga software dan server yang terdapat dalam lini bisnisnya.
"Untuk marketnya kami sudah menyeluruh ke berbagai provinsi di Indonesia. Begitu juga dengan after sales, kami memiliki perwakilan di kota-kota besar di Tanah Air. Dalam setiap melepas produk, terutama laptop, kami selalu menyematkan software resmi. Misalnya, Windows 10 ini pada produk teranyar Dell," Hartoyo, menambahkan.
Dalam acara tersebut, Dell turut menghadirkan beberapa varian termutakhir. Termasuk, XPS 13 (9360) yang merupakan laptop pertama di dunia dengan layar InfinityEdge. Laptop ini memiliki desain yang memesona dengan kualitas dan material yang superior.
Selain seri XPS, Dell juga memasarkan seri Inspirion termasuk untuk gamers. Seluruh produk Dell sudah disematkan software asli. Sekaligus dalam rangka edukasi kepada masyarakat luas untuk beli yang asli.
Itu mengapa, Joni sangat mengapresiasi kolaborasi perusahaannya dengan Dell. Dalam presentasinya, Joni menekankan pentingnya produsen perangkat keras seperti laptop, PC, dan sebagainya, untuk menyematkan software orisinal.
Secara, dengan berbagai software asli itu akan memudahkan konsumen jika ada problem. Salah satunya terkait Windows yang orisinal akan selalu update.
"Menggunakan Windows ori akan menghindarkan konsumen dari ancaman virus. Misalnya, saat kita membuka website perbankan. Jika memakai yang bajakan, bisa-bisa data kita dicuri," ujar Joni.
* * *
APALAGI, sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Yaitu, pelanggaran Hak Kekayaaan Intelektual (HKI) adalah haram. Pemerintah Indonesia juga sudah membuat UU Hak Cipta No.28 16 Oktober 2014 tentang menjamin keamanan dan ketenangan dalam beraktivitas.
"Itu ada dalam lima keuntungan menggunakan software asli dibanding bajakan. Termasuk, meminimalkan risiko dari virus dan malware, bisa update, leluasa menggunakan semua fitur di piranti lunak, dan menjaga produk serta eifisiensi kerja," Joni, melanjutkan.
Joni juga merilis riset dari Microsoft Indonesia terkait pembajakan. Dalam datanya, 1 dari 3 PC akan kena malware. Sejak 2015, sudah ada 430 juta malware baru. Bahkan, untuk memperbaiki infeksi malware dibutuhkan 14,7 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 199 miliar).
Enam Ancaman Terbesar Pembajakan bagi Pengguna
1. Kehilangan data/file/informasi pribadi
2. Penipuan transaksi internet
3. Pencurian identitas (email, media sosial, dan akun bank)
4. Efek pada kinerja PC atau laptop
5. Waktu dan biaya untuk disinfeksi
6. Bisa jadi menginfeksi orang lain
Nah, untuk manfaat sofware asli, sebagai perlindungan, kehandalan, dan dukungan after sale. Jadi, jika pengguna menggunakan OS asli, ada windows defender. Seluruh piranti akan dimonitor Microsoft, jika ada malware bisa terdeteksi.
Saat ini Microsoft mengkampanyekan tagar #CariYangOri di media sosial sebagai bagian dari edukasi untuk masyarakat. Publik bisa mengaksesnya pada laman www.cariyangori.com.
* * *
William Hartoyo memperkenalkan berbagai varian teranyar dari Dell |
* * *
Joni Lie membeberkan ancaman malware jika menggunakan software bajakan |
* * *
Demonstrasi fitur Windows Inking pada salah satu perangkat Dell |
* * *
Cukup alamat saja yang palsu, kalau Windows mah harus Ori! |
* * *
Rekan blogger Dian Kelana bertanya dalam sesi diskusi |
* * *
- Jakarta, 17 Desember 2017
Dell bagus banget mas, di kantorku perangkatnya pakai Dell semua
BalasHapusSayangnya mereka belum tersebar luas di daerah terpencil kayak Sulawesi ini heheheh
Sama mbak, di kantor saya juga pake Dell. kalo mengenai kawasan SUlawesi bisa ke link ini, lengkap di berbagai provinsi http://www.dell.com/learn/id/en/idbsd1/campaigns/authorized-dealer-distributor?c=id&l=en&s=bsd&cs=idbsd1
HapusWaduh, laptop udah kayak separuh nyawa yah mas. Luar biasa. Terus separuh nyawanya laptop pasti Windows ori yah mas. Kalo separuh nyawanya mase siapa? Eaaaaa 😅
BalasHapusBetul mas, hehehehe
Hapusseparuh nyawa, kayak lagu :)
Pakai laptop Windows original, siapa yang tidak mau :)
BalasHapusbetul mas, saya udah lakukan sejak 2006 silam waktu kenal komputer pertama kali :)
Hapus