TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Piala Dunia 2018

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Piala Dunia 2018. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Piala Dunia 2018. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Juni 2018

Begini Rasanya Naik Helikopter Keliling Jakarta


Yuppiii foto dengan latar Helikopter!
(Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat gambar lainnya)

PAGI itu, matahari terlihat malu-malu. Dari pinggiran ibu kota, saya menuju Gedung Transmedia yang berlokasi di Jalan Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).

Usai memarkirkan sepeda motor, saya melangkah ke Lantai 8 dari gedung yang jadi markas PT Agranet Multicitra Siberkom (Detik Network). Tepatnya untuk menemui Marketing Communication (Marcomm) DetikCom dan CNN Indonesia.


Yupz keberadaan saya itu sebagai salah satu dari sembilan pemenang CNN Indonesia Surprize - Keliling Kota Naik Helikopter.Yeeeeeee, akhirnya impian naik baling-baling bambu helikopter terwujud!

"Terima kasih kepada rekan-rekan semua yang sudah menyempatkan hadir untuk terbang dengan Helikopter sebagai pemenang CNN Indonesia Surprize. Sebelum berangkat, kita akan briefing dulu sekaligus melihat lebih detail redaksi CNN Indonesia," tutur Marcomm CNN Indonesia Syifa Balqis kepada saya dan enam pemenang lainnya.

Pemilik akun instagram @SyifaSonia ini juga menjelaskan, dari sembilan pemenang CNN Indonesia Surprize - Keliling Kota Naik Helikopter, yang hadir saat itu tujuh orang. Sisanya batal ikut dengan alasan masing-masing.

Syifa pun mengajak kami mengunjungi ruang redaksi CNN Indonesia yang disambut Ike Agustu. Redaktur Pelaksana CNN Indonesia ini berbagi info kepada kami terkait perusahaannya. Ternyata, CNN Indonesia dan DetikCom masih satu grup dengan Transmedia Corp yang dimiliki pengusaha ternama, Chairul Tanjung.

Alias, masih saudara dengan Trans TV, Trans 7, dan Trans Vision. Juga masih dalam grup yang sama dengan Bank Mega, Bank Sulsel (perbankan), Carrefour, Metro Departement Store (retail), Baskin Robbins -ho ho ho jadi inget Scott Lang dalam Ant-Man!- dan Wendy's (restoran), Trans Studio Mall Makassar dan Bandung (hiburan).

Ya, intinya mereka satu grup di bawah kepemimpinan Tanjung. Bahkan, Transmedia merupakan pemilik hak siar Piala Dunia 2018! Tak heran jika ketika kali pertama datang ke komplek perkantoran mereka, disambut bola raksasa bertuliskan Piala Dunia 2018 beserta berbagai media di bawah naungan Transmedia.

"CNN Indonesia merupakan franchise dari CNN Internasional yang bermarkas di Atlanta, Amerika Serikat. Namun, kami berhak mengolah berita sendiri tanpa harus terikat dengan CNN pusat. Tentu, berita itu harus sesuai kode etik jurnalistik dan standar baku CNN Internasional," Ike, menambahkan

Pernyataan dari wanita yang sebelumnya menggawangi desk internasional ini beralasan. Kebetulan, saya pribadi salah satu pembaca yang menggemari berita di CNN Indonesia Bersanding dengan DetikCom, KompasCom, BeritaSatuCom, dan Pikiran-RakyatCom dalam lima portal berita yang paling rutin saya akses setiap harinya.

Usai berkeliling gedung Transmedia, kami menuju Wisma Aldiron yang jaraknya menurut google maps hanya seperlemparan batu karena letaknya sekitar 300 meter arah timur. Namun, karena harus muter balik lewat Patung Dirgantara (Tugu Pancoran), alhasil perjalanan memakan waktu nyaris seperminuman teh.

Yuppiii, akhirnya kami tiba di Wisma Aldiron yang jadi markas PT. Whitesky Aviation (Helicity Indonesia). Baru sadar, ternyata tempat pendaratannya bersebelahan dengan home-base ASIOP Apacinti. Yaitu, Sekolah Sepak Bola (SSB) yang jadi peserta Liga TopSkor U-16 2018.

Kami pun, mendapat pengarahan dari tim Helicity yang didampingi Brand Communication CNN Indonesia Nico Wijaya beserta reporter dan fotografer. Termasuk, apa yang boleh dan tidak saat berada di helikopter. Eitsss, sebelumnya tak lupa kami bernarsis ria. Yupz, kapan lagi bisa foto dengan latar helikopter!

Bersambung***


*        *        *
Yeeeeee, sepekan lagi Piala Dunia 2018!

*        *        *
Narsis (lagi) di markas CNN Indonesia

*        *        *
Tim dari Helicity Indonesia memberikan panduan kepada kami

*        *        *
Kapaaaaaal... Minta duit! Teriakan saya saat bocah jika di langit-langit melintas
pesawat terbang atau helikopter

*        *        *
3... 2... 1...

*        *        *
Panas-panas + puasa tetap semangat!

*        *        *
Lihat ruang kemudinya jadi ingat bom-bom car!

*        *        *
Perasaan setengah jam lalu ada di lantai 8 gedung ini...

*        *        *
Yuppiiii... Begini rasanya naik helikopter keliling Jakarta!

*        *        *

*        *        **        *        *

Artikel ini merupakan bagian pertama dari trilogi Naik Helikopter Bersama CNN Indonesia


Post Selanjutnya
- Indahnya Ibu Kota dari Ketinggian
- Mengintip Persiapan Asian Games 2018 dari Langit Ibu Kota

Referensi
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180531145914-269-302539/tujuh-orang-terbang-di-atas-jakarta-bersama-cnn-indonesia
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180531164230-274-302580/video-keliling-jakarta-15-menit-dengan-helikopter
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180509185225-284-297017/simak-pemenang-naik-helikopter-gratis-di-sini
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180430121306-284-294635/yuk-naik-helikopter-gratis-bersama-cnnindonesiacom


*        *        *
- Jakarta, 6 Juni 2018

Jumat, 18 Mei 2018

Kilas Balik Piala Dunia 1954: Keajaiban di Bern!



Jerman Barat sukses juara secara dramatis (Foto: FIFA.com)


PIALA Dunia paling dikenal sepanjang masa dengan aksi-aksi terseru dan melibatkan duel antartim terbaik. Itulah julukan yang tepat menggambarkan Piala Dunia 1954 di Swiss pada 16 Juni – 4 Juli.

Edisi kelima pesta olahraga terbesar sejagat raya ini menampilkan banyak kejutan. Mulai dari tim, pemain, duel, hingga aksi memikat lainnya. 

Apalagi, Piala Dunia 1954 diselenggarakan tepat saat FIFA merayakan ulang tahun ke-50. Selain itu, ada nuansa baru dibanding beberapa edisi sebelumnya. Lantaran, untuk pertama kalinya khalayak di seluruh dunia bisa menyaksikan pertandingan di Piala Dunia 1954 berkat siaran televisi.

Namun, di luar itu semua tiada yang mampu mengalahkan kejutan Jerman Barat yang tampil memukau. Ya, negara pecahan Jerman setelah Perang Dunia II ini sukses menggondol trofi Jules Rimet untuk pertama kalinya. Berstatus sebagai tim non unggulan, Jerman Barat mampu mengalahkan tim kuat saat itu, Hungaria.

Terjadi duel sengit antarkedua tim pada final di Stadion Wankdorf, Bern, 4 Juli 1954. Hungaria yang saat itu disebut sebagai kandidat juara sempat unggul 2-0. Itu berkat aksi Ferenc Fuskas yang menjebol gawang Jerman Barat pada menit ke-6 dan Zoltan Czibor (8).

Namun, ekspekstasi 65 ribu penonton yang sebagian besar mendukung runner-up Piala Dunia 1938 itu sirna. Sebab, Jerman Barat mampu mengejar ketertinggalan dengan cepat dua menit kemudian melalui Max Morlock. Suasana bertambah tegang ketika striker legendaris Helmut Rahn menyamakan kedudukan (18).

Puncaknya, enam menit sebelum wasit asal Inggris, William Ling meniup peluit panjang, Rahn kembali membobol gawang Hungaria. Aksi sayap bernomor punggung 12 itu memastikan kemenangan Jerman Barat. Skor 3-2.

Ya, publik Swiss, terutama penonton di Stadion Wankdorf sampa terharu menyaksikan kejar-mengejar gol sepanjang 90 menit. Bahkan, duel tersebut oleh FIFA dinilai sebagai salah satu laga terbaik sepanjang Piala Dunia. 

“Miracle of Berne”, alias malam penuh keajaiban menyelimuti kemenangan Jerman Barat di final yang digelar di kota Bern.

Kembali Gagal
Sementara, kekalahan itu memupus ambisi Hungaria menjadi juara setelah dua kali berada di final. Padahal, mereka mampu menghajar Jerman Barat hingga 8-3 pada penyisihan grup. Hungaria juga jadi tim tertajam sepanjang turnamen dengan 27 gol hanya dari enam laga.

Namun, di final mereka justru takluk oleh determinasi Jerman Barat yang akhirnya disebut sebagai “Tim Panser”. Itu merujuk performa skuat asuhan Josef Herberger yang telat panas di awal namun sangat mematikan saat turnamen mendekati akhir.*

Statistik Piala Dunia 1954
Tuan rumah: Swiss
Waktu: 16 Juni – 4 Juli
Peserta: 16 tim dari 4 konfederasi
Jumlah pertandingan: 26
Total penonton: 768.607
Total gol: 140
Rata-rata gol: 5,4

Juara: Jerman
Runner-up: Hungaria
Ketiga: Austria
Keempat: Uruguay
Top scorer: 11 gol, Sandor Koscis (Hungaria)
Pemain Terbaik: Ferenc Puskas

Final Piala Dunia 1954
Jerman vs Hungaria 3-2
Stadion: Wankdorf, Bern
Penonton: 62.500
Wasit: William Ling
Gol: 0-1 (Puskas, 6), 0-2 (Czibor, 8), 1-2 (Morlock, 10), 2-2 (Rahn, 18), 3-2 (Rahn, 84)

Skuat Jerman: 1 Turek, 3 Kohlmeyer, 6 Eckel, 7 Posipal, 8 Mai, 10 Liebrich, 12 Rahn, 13 Morlock, 15 Walter, 16 Fritz, 20 Schaefer
Pelatih: Josef Herberger

Skuat Hungaria: 1 Grosics, 2 Buzanszky, 3 Lorant, 4 Lantos, 5 Bozsic, 6 Zakarias, 8 Koscis, 9 Hidgkuti, 10 Puskas, 11 Czibor, 20 Toth
Pelatih: Gusztav Sebes