Dapat Orderan Raja Terakhir: Mie GacoanDapat Orderan Raja Terakhir: Mie Gacoan!
Suasana antrean ojol dan pembeli di Mie Gacoan cabang Daan Mogot, Jakarta Barat (Foto: @roelly87) |
SETELAH bertahun-tahun menghindar, akhirnya saya dapat orderan raja terakhir. Yaitu, Mie Gacoan!
Sebagai ojek online (ojol), tentu saya tidak asing dengan resto tersebut. Ya, Mie Gacoan sudah dikenal luas di Tanah Air, khususnya Jakarta.
Harganya yang merakyat, jadi alasan utama: Murah dan meriah.
Namun, bagi ojol, justru Mie Gacoan termasuk momok yang menakutkan. Ini fakta.
Sebab, resto itu dikenal akibat pelayanannya yang lama. Bisa berjam-jam menunggu.
Tak jarang, kerap terjadi adu mulut antara ojol dengan karyawannya. Di media sosial (medsos) banyak beredar insiden tersebut.
Itu mengapa, sejauh ini saya enggan mengambil orderan food di Mie Gacoan. Masih mikir-mikir.
Hingga, akhirnya hari itu pun tiba. Terpaksa sih, tepatnya di salah satu aplikasi.
Sebab, jika tidak diambil pesanannya, saya terancam suspend. Yaitu, hukuman oleh aplikator yang bisa penangguhan tidak dapat menerima order dalam jangka waktu tertentu.
Ih... Seram!
Btw, saya punya lima aplikasi ojol atau kurir. Berdasarkan waktu mendaftar, yaitu:
1. Gojek: antar penumpang, makanan, barang
2. ShopeeFood: antar makanan, barang
3. Lalamove: antar barang
4. Indriver: antar penumpang, barang
5. Maxim: antar penumpang, makanan, barang
Oh ya, ada satu lagi, Traveloka Eats. Namun, sudah tutup November 2022 yang artinya beroperasi hanya setahun (sejak 2021).
Sedih sih kehilangan Traveloka Eats. Meski singkat, namun cukup berdampak positif pada pemasukan saya sehari-hari.
Semoga Traveloka bisa bangkit lagi ke depannya dengan menyediakan lini pengantaran makanan atau barang. Aamiin!
* * *
SUASANA di Mie Gacoan cabang Daan Mogot, Senin (29/1) sangat ramai. Tampak pengunjung terbagi dua, antara makan di tempat atau untuk bawa pulang.
Pada saat yang sama, antrean juga meluber untuk pesanan online. Baik itu Gojek, Shopee, atau Grab.
Saya pun dengan khidmat menunggu di kursi yang diisi rekan-rekan ojol dan pengunjung lainnya. Kebetulan, ruangannya cukup besar untuk menampung puluhan orang.
Tak lupa, saya iseng foto sekeliling lewat hp. Norak banget dah.
Ha... Ha... Ha...
Maklum, ini perdana saya ambil orderan Mie Gacoan. Sebelumnya, ogah.
Kalo dapat, biasanya saya lewatin. Berlaku saat saya melintasi Tebet dan Sunter yang terdapat cabangnya.
Maklum, saya merasa tidak setimpal. Itu berdasarkan ongkos yang saya dapat, dari Rp 8.000-8.800 per 4km.
Sementara, nunggunya minimal 30 menit. Bahkan, informasi di grup ojol rata-rata 1-2 jam.
Hadeuh!
Pada akhirnya, saya coba untuk perdana. Ongkosnya, kurang dari Rp 10.000 mengingat jarak antarnya ke lokasi pembeli sekitar 3,6 km.
Nunggunya? Lebih dari seperminuman teh!
Berdasarkan waktu di aplikasi, mulai pukul 23.34 WIB hingga selesai 00.22 WIB.
Alias, 48 menit. Hampir sejam...
:)
Dibilang ongkosnya murah, iya. Namun, sebagai ojol, ya harus siap.
Btw, artikel ini hanya catatan harian sebagai ojol. Saya ga ada tendensi apa pun kepada semua pihak.
Saya juga ga bermaksud menjelek-jelekkan. Maklum, saya ogah meludah di sumur sendiri.
Bisa dipahami mengingat sumber pendapatan saya sehari-hari dari ojol.
Namun, sebagai bloger, tentu saya punya kebebasan menulis apa yang dirasakan. Tentu, berdasarkan fakta.
Perkara isinya manis atau pahit, itu urusan lain. Yang pasti, artikel saya murni hasil pengalaman pribadi.
* * *
KENAPA Mie Gacoan kerap dapat julukan ojol, termasuk saya, sebagai "Raja Terakhir"?
Sebagai pribadi yang besar pada era 1990-an, tentu saya tidak asing dengan frasa tersebut. Khususnya, di dunia game.
Raja terakhir itu merujuk lawan yang paling sukar dihadapi.
Street Fighter II ada M. Bison. Mortal Kombat dengan Shao Kahn dan Yoshimitsu (Tekken).
Sebelum Mie Gacoan beredar luas, ada beberapa resto yang terkenal lama pelayanannya. Kebetulan, saya jadi ojol sejak 2019 lalu.
Jadi, saya pengalaman dengan Geprek Bensu, Gold Chick, Sushi Yay, Solaria, Yoshinoya, Richeese, dan lainnya.
Jangan lupakan, Mcd yang sempat ramai dengan kemasan BTS. Bahkan, ada ojol yang harus menunggu hingga 3 jam!
Lanjut...
Saran saya kepada manajemen Mie Gacoan, agar lebih efisiensi dalam pelayanan orderan online. Yaitu, setiap ada pesanan masuk, langsung dibuatkan.
Sementara, saat ini yang saya alami, beda. Saya datang ikut antrean bareng rekan-rekan ojol dan pembeli yang dibungkus.
Minta struk dari kasir, lalu difoto untuk bukti aplikasi. Nah, setelah itu, lanjut nunggu hampir sejam.
Mending kalo jarak anternya deket. Jika jauh?
Yakin deh makanannya udah dingin. Apalagi, kemarin sempat hujan yang membuat perjalanan agak lambat.
Andai pendekatannya efisien, tentu sangat bagus. Alurnya, seperti ini:
1. Orderan online masuk
2. Kasir mencetak struk
3. Karyawan segera dapur menyiapkan makanan
4. Karyawan di meja depan siap cek
5. Ojol datang memberi bukti nomor orderan di aplikasi
6. Makanan siap diantar
Di sisi lain, saya juga mengerti alasan mereka enggan langsung membuatkannya saat dapat pesanan online. Itu terkait adanya kemungkinan order fiktif yang bisa merugikan resto.
Ini yang jadi dilema.
Meski, setiap aplikator memberi kompensasi jika makanan sudah jadi tapi kena order fiktif. Kendati, tidak 100 persen diganti.
* * *
SAMBIL menyelam minum es tebu. Yuppiii...!
Saking penasaran terkait ramainya di setiap cabang Mie Gacoan, akhirnya saya pun ikut mencoba. Ya, kebetulan dini hari WIB itu masih rinai.
Sambil menunggu orderan kedua, saya pun beli dibungkus tapi untuk makan di tempat. Yaitu, Mie Gacoan Level 4 dan Pangsit Goreng.
Masing-masing harganya Rp 10.459. Belum termasuk pajak 10%.
Menurut saya, harganya cukup murah. Sebab, mie ayam di abang gerobak atau mie instan di warkop aja mencapai Rp 15.000.
Bagaimana dengan rasanya? Oke...
Untuk Mie Gacoan, saya nilai 7. Pedasnya di level 4, cocok sama lidah saya khas Sunda yang setiap makan harus ada cabainya.
Mienya juga lumayan. Bumbunya pun terasa dengan porsi yang cukup.
Pangsit Goreng? Saya naikkan nilainya jadi 8.5!
Serius?
Yoi. Pangsitnya enak.
Garing di luar, lembut di dalam. Apalagi, isinya seporsi lumayan banyak.
Sebagai penutup, saya berikan penilaian terhadap Mie Gacoan cabang Daan Mogot, Jakarta Barat.
Lokasi: 8 (strategis, seberang Citra Land)
Harga: 8 (murah meriah)
Ruangan: 7 (luas)
Pelayanan: 7 (cukup)
Fasilitas: 8 (ada westafel dan toilet)
Parkir: 7 (khusus ojol gratis)
Epilog:
Sebagai pembeli: 7.5 (enak dan murmer)
Sebagai ojol: 5,5 (lama nunggunya)
seporsi sekitar 11 ribuan... |
cobain mie gacoan |
level 4 pedasnya pas |
* * *
- Jakarta, 31 Januari 2023
* * *
Artikel Kuliner Sebelumnya:
- Stik Kentang Terlezat di Jakarta (https://www.roelly87.com/2024/01/stik-kentang-terlezat-di-jakarta.html)
- Menikmati Sensasi Sop Durian buatan Annisa (http://www.roelly87.com/2016/01/menikmati-sop-durian-buatan-annisa.html)
- Bernostalgia dengan Legitnya Ketan Durian Khas Sumatera Barat (https://www.kompasiana.com/roelly87/54f4acd7745513792b6c8cf9/bernostalgia-dengan-legitnya-ketan-durian-khas-sumatera-barat?page=all#section2)
- Menikmati Nasi Kucing di Sudut Utara Ibukota (https://www.kompasiana.com/roelly87/551075e9a333111c37ba86eb/menikmati-nasi-kucing-di-sudut-utara-ibukota)
- Menikmati Jajanan di Bursa Kue Subuh, Pasar Senen (https://www.kompasiana.com/roelly87/552b035bf17e614660d623b6/menikmati-jajanan-di-bursa-kue-subuh-pasar-senen)
- Sensasi Berburu BTS Meal (http://www.roelly87.com/2021/06/sensasi-berburu-bts-meal.html)
- Chitato Rasa Mi Goreng dan Sensasi yang Bikin Ketagihan (http://www.roelly87.com/2016/03/chitato-rasa-mi-goreng-dan-sensasi-yang.html)
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)