Pengalaman Liburan di Ragunan: Murah, Meriah, dan Mengedukasi
Gajah sedang makan di Ragunan |
MURAH, meriah, dan mengedukasi.
Demikian kesan saya saat menikmati liburan di Kebun Binatang Ragunan. Ya, di
tempat wisata yang terletak di kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini,
menjadi alternatif bagi mayoritas warga ibu kota dan sekitarnya. Kenapa? Sebab,
untuk tiket masuknya, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 4.000 untuk
dewasa dan Rp 3.000 (anak-anak). Murah banget kan.
Itu
yang saya alami saat mengajak adik saya yang paling kecil, Putry Jelita, ke
Ragunan beberapa waktu lalu. Bagi saya, keberadaan Ragunan ini bukan sekadar
alternatif saja. Melainkan sudah menjadi primadona, khususnya bagi kalangan
menengah ke bawah. Lantaran, harga tiket masuknya jauh lebih murah ketimbang
harus ke tempat rekreasi seperti Dunia Fantasi (Dufan) atau Taman Safari.
Apalagi,
di Ragunan, saya bisa sekalian mengedukasi adik saya untuk lebih mengenal
keanekaragaman hewan secara luas. Maklum, menurut informasi yang saya dapat
melalui brosur di pintu masuk, di Ragunan terdapat ribuan margasatwa yang
terbagi dalam empat jenis. Mulai dari mamalia, reptil, burung, hingga aneka
hewan air.
Namun,
tidak semua kandang atau penangkaran satwa itu yang kami kunjungi. Karena
keterbatasan waktu, juga terkait kondisi fisik Putry. Adik saya itu sebenarnya enjoy saja diajak seharian berkeliling
Ragunan sambil berlarian ditemani balon bergambar Angry Bird yang selalu
digenggamnya. Hanya, saya pribadi tidak tega, lantaran khawatir Putry
kelelahan.
Alhasil,
saya hanya mengunjungi beberapa lokasi saja. Yang pertama, jelas Gajah. Sebab,
sejak beberapa hari sebelumnya, Putry memang kesengsem dengan binatang berkuping
lebar yang memiliki belalai panjang. Wajar, karena adik saya itu hobi membaca
majalah Bobo yang terdapat serial bergambar dengan judul Bona, Gajah Kecil
Berbelalai Panjang.
Tak
heran jika Putry sangat antusias ketika kami tiba di lokasi kandang Gajah
Sumatera. Dia pun banyak bertanya mengenai jenis kelamin, makannya apa, hingga
tidur di mana, yang merupakan pertanyaan khas anak-anak. Berbekal papan
informasi di depan kandang dan juga hasil searching
di internet, saya pun menjelaskan kehidupan hewan darat terbesar di dunia itu
yang disambut anggukan Putry.
Selanjutnya,
berbekal kamera dari ponsel lawas Nokia 5730 XpressMusic, saya bersama Putry
asyik menjepret beberapa Gajah yang lalu lalang. Tak lupa, sebelum berlalu
menuju hewan berikutnya, kami foto bersama dengan latar Gajah yang sedang
makan.
Seperti
bisa ditebak, ketika sampai di rumah, Putry langsung memamerkan foto kami
dengan latar Gajah itu kepada teman-temannya. Heboh banget, hingga saya terharu
menyaksikannya! Ada perasaan bangga karena saya bisa mengajaknya ke tempat
wisata yang mengedukasi.
Selain
Gajah, saya mengajak Putry untuk mengunjungi beberapa kandang hewan lainnya.
Mulai dari Singa, Komodo, Beruang Madu, Rusa Totol, hingga Orangutan
Kalimantan. Untuk hewan yang terakhir, saya menjelaskan bahwa dulu pernah
dimuat di uang kertas Rp 500 keluaran Bank Indonesia (BI) 1992.
Putry
sempat kaget karena menurutnya Orangutan berbeda dengan Monyet yang dipelihara
tetangga saya. Tentu, saya sedikit menerangkan, bahwa Orangutan itu dilindungi
Undang-undang lantaran keberadaannya sangat langka karena hanya ada di
Kalimantan dan Sumatera. Sementara, Monyet yang dipelihara tetangga saya,
banyak terdapat di beberapa daerah di Indonesia.
Setelah
nyaris seharian berkeliling dan berfoto dari satu kandang ke kandang lainnya,
saya pun mengajak Putry ke Sarana Rekreasi. Yaitu, naik bom-bom car, kereta keliling, hingga wahana permainan yang menurut
saya, harganya sangat murah meriah. Menjelang pulang, baru kami membeli cindera
mata untuk oleh-oleh beberapa temannya yang disambut Putry dengan mata berbinar.
Bagi
saya, berwisata ke Kebun Binatang Ragunan mengajarkan satu hal. Yaitu, untuk
membahagiakan keluarga, dalam hal ini Putry, saya tidak perlu mengeluarkan uang
mahal. Apalagi, dengan mengunjungi Ragunan tidak hanya memberi hiburan semata
untuk mengisi waktu liburan. Melainkan juga memberikan edukasi untuk anak-anak.
Utamanya, agar mereka lebih mengenal dan menyayangi hewan.
* * *
Orang Utan |
* * *
Singa |
* * *
Komodo |
* * *
Putry |
* * *
Saya dan Putry |
* * *
Bersama Ibu saat saya masih kecil |
* * *
* * *
- Jakarta, 3 Februari 2016
gak diajak liat gorila ya, pasti puty kaget lagi.. lebih beda lagi dari monyet tetangganya...
BalasHapushe he he
Hapusiya mas, meski sama2 primata tapi mereka berbeda: monyet, orangutan, gorilla, kingkong, bekantan, dll :)
Ga bosen2 anak2 ke Ragunan.
BalasHapusEmaknya yg capek ngiter ngikutin mrk *lap keringet
saya aja muterin sekali lumayan pegel nih kaki
Hapustapi adik saya malah ga ada capeknya :)
he he he
aku pengen ke sini. Pengen ketemu mereka. Belum pernah soalnya, cuma lewat doang, kadang lewat di depannya, kadang lewat di belakang temboknya, hiihihih
BalasHapusayuk mbak, kapan2 kita bareng aja
Hapusntar saya jadi gaet-nya :)
he he he
asal jangan pas long weekend suka penuh ya. Terakhir ke Ragunana beberap tahun lalu
BalasHapus