Lomba Panjat Pinang pada HUT RI ke-71 |
TEPUK tangan membahana dari puluhan penonton yang tidak hentinya berteriak histeris. Terutama jika ada orang yang nyaris mencapai puncak, namun melorot lagi akibat licin. Meski begitu, mereka tetap bersatu padu untuk melewati rintangan oli. Panasnya matahari justru jadi bumbu untuk memotivasi peserta yang mengikuti lomba panjat pinang dalam rangka HUT RI ke-71.
Keramaian itu terjadi di kediaman saya di kawasan Jakarta Barat pada 17 Agustus lalu. Setiap tahun, RW di tempat saya tinggal rutin mengadakan berbagai acara untuk menyambut kemerdekaan. Pagi hari diisi dengan parade lomba anak seperti balap karung, memasukkan belut ke botol, makan kerupuk dan sebagainya.
Siang harinya, giliran pemuda dan bapak-bapak yang mengikuti panjat pinang. Berdasarkan musyawarah RW dengan Kelurahan dan aparat keamanan setempat, kami mendapat izin untuk memasang batang pohon pinang di tengah jalan untuk lomba. Setelah acara berlangsung, jalan akan kembali dibuka untuk masyarakat umum yang kebetulan sepi karena libur.
Nah, dalam perlombaan itu, terbagi enam kelompok -masing-masing lima orang- dari perwakilan RT setempat. Mereka bergiliran untuk memanjat pinang dengan durasi lima menit berdasarkan lagu yang diputar panitia. Saat itu, yang memenangkan dari kelompok RT tempat saya tinggal. Kebetulan, meski saya tidak ikut -takut ketinggian- tapi tetap memberi semangat untuk mereka.
Sudah pasti, di antara enam kelompok itu ingin memenangkan lomba panjat pinang ini. Sebab, hadiahnya yang disediakan panitia lumayan menggiurkan. Mulai dari kipas angin, sepeda anak, snack anak, sepatu futsal, TV 21 inch, hingga DVD Player. Bahkan, panitia menyediakan hadiah khusus bagi peserta yang mampu menurunkan bendera berupa jersey orisinal salah satu klub sepak bola.
Namun, bukan hadiahnya yang membuat kami tertarik. Melainkan, momen kebersamaan antarwarga dalam rangka mengisi HUT RI ini. Maklum, tidak hanya peserta saja yang ikut dalam panjat pinang ini. Melainkan juga kaum ibu yang menyediakan cemilan ringan, teh manis, dan kopi untuk peserta maupun panitia.
Apalagi, pada akhirnya, setiap peserta yang berjumlah 30 orang tetap mendapat apresiasi dari panitia dan ketua RW. Baik yang timnya sampai ke puncak atau tidak, turut kebagian souvenir. Ya, momen 17-an ini juga jadi ajang silaturahmi antarwarga. Seusai panjat pinang selesai, kami beres-beres lokasi agar bisa dilewati kendaraan. Malam harinya, kami kumpul bersama di halaman pos RW untuk makan-makan sekaligus pemberian hadiah bagi pemenang lomba anak-anak.
* * *
DALAM sepak bola, terdapat adagium lawas yang berbunyi, "Di balik kesuksesan pemain bintang, ada rekan-rekannya yang turut berjuang sepanjang pertandingan." Fakta itu berlaku saat ini. Misalnya, Cristiano Ronaldo di Real Madrid atau Lionel Messi bersama Barcelona. Tanpa rekan-rekan setimnya itu, mustahil Ronaldo dan Messi bisa hebat seperti sekarang.Termasuk dengan yang terjadi pada panjat pinang di kediaman saya. Salah satu teman main saya sejak kecil yang merupakan tetangga, Abdul Gofur, sukses jadi pemenang karena mampu ke puncak hingga menurunkan bendera. Namun, pria 24 tahun ini tidak lupa dengan perjuangan keempat anggotanya yang telah memberinya akses untuk naik hingga ke tiang tertinggi pohon pinang tersebut.
Salah satunya dengan memberikan hadiah sepeda yang jadi haknya untuk rekannya, Lutfi Kurniawan. Ya, pria bertubuh gempal ini memang kebagian tugas di bawah. Yaitu, sebagai pijakan agar keempat rekannya, termasuk Gofur, bisa naik. Bisa dipahami mengingat postur Lutfi yang besar jadi kuat untuk menahan beban keempat anggotanya di pundaknya.
Kebetulan, saat itu Gofur mendengar anak Lutfi meminta kepada Lutfi untuk menang agar bisa memiliki sepeda. Gofur yang memang belum berumah tangga, sudah pasti tidak membutuhkan sepeda yang diperuntukkan untuk anak-anak. Dengan mata berkaca-kaca, Lutfi mengucapkan terima kasih kepada Gofur atas hadiah untuk anaknya itu.
Untuk Gofur, tentu sepeda itu tidak bisa digunakan. Namun, bagi Lutfi, anaknya, dan warga RT kami, Gofur merupakan pahlawan. Ya, arti pahlawan tidak hanya mengangkat senjata di medan perang saja. Melainkan juga pada aktivitas lain seperti di dunia olahraga. Misalnya, Tontow Ahmad dan Liliyana Natsir yang merupakan pahlawan Indonesia karena berhasil meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016 tepat pada hari kemerdekaan.
Sementara, ketiga anggota dalam kelompok Lutfi, ada yang mendapat DVD player, sepatu futsal, dan tv. Khusus untuk Gofur, selain membawa pulang kipas angin untuk di kamarnya, juga mendapat hadiah istimewa dari panitia. Tepatnya, setelah Gofur berhasil menurunkan bendera merah-putih yang akhirnya mendapat kaos asli klub sepak bola yang tersedia di Supermal Karawaci.
"Licin banget untuk sampai ke tiang (puncak). Saya gemeteran pas lihat ke bawah, perasaan tinggi banget," kata Gofur yang sempat meminum minuman hadiah untuk mengatasi haus akibat teriknya siang itu. "Tapi, pas tarik nafas dan pegangan kuat-kuat, akhirnya bisa duduk di tiang. Seumur-umur, baru kali ini bisa sampai puncak. Terima kasih untuk mas Lutfi dan teman-teman yang udah berjuang di bawah. Keberhasilan ini berkat kerja sama tim."
* * *
Bahu-membahu dari atas hingga ke puncak |
* * *
Tanpa dasar yang kokoh, tidak mungkin ada yang sampai ke puncak |
* * *
Melorot meski sudah nyaris di puncak itu kerap terjadi |
* * *
Tinggal semeter lagi menuju puncak yang sayangnya terdapat oli yang licin |
* * *
Pegangan erat-erat untuk menopang keempat rekannya |
* * *
Gagal dan gagal lagi, tapi tidak membuat mereka putus asa |
* * *
Butuh strategi demi melewati rintangan oli yang sangat licin |
* * *
Pada akhirnya, kesungguhan tekad dan dukungan rekan-rekan membuahkan hasil |
* * *
Istirahat sejenak setelah melempar hadiah ke bawah |
* * *
Hidup itu bukan hanya sekadar hasil, tapi proses menuju ke sana yang lebih penting |
* * *
Warga yang menyambut "Pahlawan di lingkungannya" seusai menang lomba panjat pinang |
* * ** * ** * *
* * ** * ** * *
* * ** * ** * *
Video aktivitas panjat pinang
* * *
- Jakarta, 30 Agustus 2016
Ini perlombaan paling 17an banget setelah makan kerupuk hahaha, sarat akan nilai-nilai gotong royong dan kerja sama yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak jaman leluhur
BalasHapusyupz, bener mbak :)
Hapuskerja sama tim jadi yang utama dalam panjat pinang
kalo saya pribadi sih ga berani ikut, fobia ketinggian hehehe