TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: April 2015

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Selasa, 28 April 2015

Hukumpedia, Situs Apa Sih?

Hukumpedia, Situs Apa Sih?

HukumPedia.com


HUKUMPEDIA?
Itu situs apa sih?
Masih keluarga dengan HukumOnline ya?
Ribet ga cara daftarnya?
Bla... bla... bla...

Demikian respons yang saya dapat ketika membuat postingan berjudul "Belajar Mengerti Hukum bersama Hukumonline.com dan Hukumpedia.com". Berbagai reaksi saya terima seusai men-share artikel tersebut di media sosial. Ada yang bilang ini-itu, itu-ini, ini Budi, ini ibu Budi, dan sebagainya.

Ok, skip sebentar mengenai epilog tersebut. Di postingan ini saya ingin menjawab beberapa "keraguan" dari beberapa rekan -kerja, sesama blogger, dan lainnya- mengenai Hukumpedia. Oh ya, sekadar informasi, situsnya beralamat di www.hukumpedia.com.

Anda familiar?
Tidak?
Sama dong berarti!

Saya juga awalnya tidak ngeh dengan hukumpedia. Tahunya malah hukumonline yang memang sering lihat thread-nya di Kaskus sebagai salah satu kontributor yang aktif. Hingga, ketika ladang gandum menjadi cokelat akibat yang cowok ga peka dan yang cewek gengsi dan jadilah koko krunch pada suatu hari tepat di bulan yang identik dengan lagu Iwan Fals (22 Januari) saya mendaftar di hukumpedia.

Adalah salah satu penjaga gawangnya yang memiliki paras mirip Dr. Helen Cho di film The Avengers: Age of Ultron ini mengenalkan saya dengan situs yang dikelola PT Justika Siar Publika (JSP). Bahkan, saya sampai mencoba memposting dua artikel lawas yang beralamat di www.hukumpedia.com/roelly87.

Setelah itu, saya sempat vakum beberapa saat sampai akhirnya mengikuti mini gathering bersama belasan blogger berkat undangan dari rekan Ani Berta di markas Hukumpedia pada 21 April lalu. Dalam acara tersebut, seperti yang saya tulis pada postingan sebelumnya, terdapat diskusi antara kami, belasan blogger dengan tiga penjaga gawang Juventus Hukumpedia.

Sejak itu, saya jadi lebih paham mengenai Hukumpedia. Minimal, untuk membuat postingan ini.

*       *       *
Jika pada postingan pertama saya mengulas tentang bagaimana bergabung di Hukumpedia. Untuk tulisan kali ini, mungkin saya akan membeberkan lebih dalam mengenai situs yang akan merayakan hari jadinya ketujuh pada 30 April mendatang.

Menurut saya, salah satu kelebihan Hukumpedia selain statistiknya yang lumayan komplet adalah terintegrasi dengan Hukumonline. Wajar, mengingat keduanya berada dalam satu perusahaan yang sama. Di Hukumpedia, anggota dapat mendiskusikan atau membahas soal hukum dengan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti. Kenapa? Karena hukum adalah kita!

Alias, kita, sebagai warga negara pasti bersinggungan dengan hukum. Maka, Hukumpedia menjadi semacam wadah untuk berinteraksi membahas persoalan yang mayoritas bertema hukum. Terlebih, konten yang kita buat tidak perlu dimoderasi admin. Dengan catatan, artikelnya orisinal dan tidak menyinggung SARA.

Selain tulisan, anggota juga dapat memposting gambar seperti foto atau yang sedang hit saat ini: Meme. Begitu juga dengan video, audio, dan sebagainya.

Oh ya, pada postingan sebelumnya, saya menyebut beberapa keuntungan bergabung dengan Hukumpedia. Beberapa di antaranya mendapat reputasi, lencana, hingga merchandise! Lalu, apakah cuma itu saja? Tentu tidak.

Ternyata, menurut admin Hukumpedia, mereka akan menjaring anggota yang aktif sebagai penasihat di berbagai konten. Untuk mencapainya, memang tidak mudah. Sebab, user harus membuat lebih dari 100 artikel berkualitas.

Yang menggiurkan, ada imbalan dari pihak Hukumpedia. Yaitu, user yang sudah masuk tahap expert ada kemungkinan diikutsertakan dalam berbagai event atau seminar yang diadakan Hukumonline.

Tentu, ini sangat menarik. Mengingat dalam seminar yang kerap mengundang berbagai tokoh yang kompeten di bidangnya ini, harga tiketnya lumayan mahal yang mencapai jutaan rupiah.

Jadi, apakah Anda sama seperti saya, tertarik untuk berinteraksi di Hukumpedia?

*       *       *
Artikel sebelumnya:
*       *       *

- Cikini, 28 April 2015

Kamis, 23 April 2015

Ternyata Thor bisa Bahasa Indonesia!


Chris Hemsworth saat memerankan Thor dalam The Avengers: Age of Ultron (sumber foto: Ign.com)


DEMAM The Avengers: Age of Ultron (AoU) melanda seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia yang gaungnya begitu besar. Maklum, kita di sini mendapat jatah rilis AoU lebih cepat ketimbang di negara asalnya. Ya, sekuel kedua Marvel: The Avengers ini sudah tayang sejak kemarin, Rabu (22/4) yang juga telah saya saksikan. Sementara, di Amerika Serikat (AS) baru beredar serentak 1 Mei mendatang.

Nah, kali ini saya pun tertarik menulis tentang AoU. Namun, bukan review filmnya, karena baru sekali menyaksikan dan belum "khatam" alias akan menontonnya lagi Sabtu (25/6). Melainkan mengenai Chris Hemsworth yang berperan sebagai Thor. Yaitu, ketika diwawancarai artis blasteran Indonesia-Jerman, Cinta Laura yang videonya sudah beredar di Youtube.

Sebetulnya, saya tidak sengaja menontonnya. Karena, awalnya ingin mencari beberapa deleted scene yang tidak ada di filmnya. Namun, tak sengaja mengklik laman di Youtube yang berjudul Exclusive! Interview Cinta Laura with Robert Downey Jr and Chris Hemsworth - OBSESI 21 April 2015.

Meski bukan penggemar Cinta Laura atau tayangan gosip dan sebagainya, tapi membaca judulnya yang berkaitan dengan The Avengers, tentu membuat saya tertarik. Apalagi, dalam tayangan tersebut ada beberapa kalimat dari Chris yang mengunakan bahasa Indonesia! Kalau tidak keliru, berikut transkripnya:

"My name is Cinta Kiehl, and I am representing RCTI Indonesia," ujar Cinta membuka perbincangan.

Tak di sangka, Chris malah menjawabnya dengan bahasa Indonesia.

"Indonesia? Apa kabar?"

"Baik, baik."

"Siapa namamu? Nama saya Chris."

Mendapati tanya-jawab ringan itu kian membuat saya kian antusias untuk menyaksikan video berdurasi 2 menit 20 detik ini. Apalagi, Cinta turut memuji bahasa Indonesia yang dituturkan Chris.

"Wow... Bahasa Indonesianya bagus."

"Bagaimana cuaca hari ini?"

*       *       *
Seusai menyaksikan tayangan tersebut, tentu membuat saya yang merupakan penggemar Marvel Comic terkesima. Terlebih , Chris mengakui kepada Cinta bahwa dirinya belajar bahasa Indonesia sejak sekolah.

Bahkan, ternyata pria berusia 31 tahun itu pernah datang ke Indonesia saat melakukan syuting! Itu terjadi pada 14 Agustus 2013 seperti yang saya kutip dari laman VIVA.co.id berjudul Ke Jakarta, Bintang Hollywood Pamer Bahasa Indonesia. Pantas saja, jika Chris tidak asing saat menjawab pertanyaan Cinta!

"I learn Indonesian in school. Indonesia's like five hours way from my country," tutur Chris yang ternyata kelahiran Melbourne, Australia. Tayangan lengkapnya dapat disimak pada video di bawah ini:




Sekadar tambahan, Thor merupakan dewa dalam mitologi bangsa Skandinavia (Eropa Utara seperti Norwegia, Denmark, Swedia, dan Finlandia). Namun, tokoh yang identik dengan palu Mjolnir ini juga banyak diadaptasi dalam dunia fiksi.

Seperti di The Avengers, baik itu komik, kartun, hingga filmnya. Untuk Marvel Cinematic Universe (MCU), sejauh ini Thor selalu diperankan Chris dalam tiga film. Yaitu, Thor yang dirilis pada 2011, The Avengers (2012), Thor: The Dark World (2013), Age of Ultron (2015), dan Thor: Ragnarok (2017).

Selain itu, jika Anda ingat dengan tayangan animasi Jepang era 1990-an, Saint Seiya, juga ada Thor yang berperan dalam Asgard Chapter.


*       *       *
Cinta Laura dalam akun Instagramnya (@claurakiehl)

*       *       *
Keterangan: Sumber foto, video, dan referensi artikel ini sudah dikaitkan dalam link-nya masing-masing

Artikel The Avengers sebelumnya:
- Demam The Avengers Melanda Skuat Juventus


*       *       *
- Cikini, 23 April 2015

Rabu, 22 April 2015

Belajar Mengerti Hukum bersama Hukumonline.com dan Hukumpedia.com



Bincang-bincang antara blogger dengan Anggara yang mewakili Hukumonline.com (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)


JUJUR, berbicara mengenai hukum, mungkin salah satu topik yang paling dihindari mayoritas masyarakat. Dan, terus terang saja, itu fakta. Termasuk saya pribadi. Sebab, konotasi hukum itu bagi orang awam, kesannya adalah berbelit-belit. Ya, tahu sendirilah kondisi di negara kita.

Di sisi lain, sebagai warga negara, tentu perlu hukum. Entah itu sebagai payung untuk mempertahankan legitimasi, hak, dan sebagainya. Jadi, mungkin harus ada korelasinya. Percaya ga percaya, pada akhirnya kita memang membutuhkan keberadaan "sosok" yang namanya hukum.

*       *       *

"Ubi societas ibi ius. Di mana ada masyarakat, di situ ada hukum," demikian pernyataan filsuf Romawi Kuno, Marcus Tullius Cicero, yang dikutip Anggara Suwahju, community manager PT Justika Siar Publika (JSP). Yaitu, perusahaan yang menaungi beberapa portal (website) bertema hukum. Mulai dari Hukumonline.com, Hukumpedia.com, Klinik Hukum, hingga Online Legal Database.

Itu terjadi dalam  mini gathering bersama belasan blogger di Indonesia Jentera School of Law (ISJL), Puri Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/4). Pada kesempatan itu, Anggara ditemani dua rekannya yang kebetulan juga sama-sama blogger. Yaitu, Pista Simamora dan Dwitya Irwan, yang ketiganya dijuluki sebagai penjaga gawang HukumPedia.com.

Nah, bagi saya yang tertarik menggeluti dunia blog sejak 2010, acara bincang-bincang bertema hukum ini memang bukan yang pertama. Sebelumnya, saya pernah menghadiri undangan di beberapa instansi pemerintah. Termasuk dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. Namun, harus diakui jika mini gathering ini yang paling, 'gimana gitu'.

Mungkin, karena pembahasannya mengenai hukum, yang bisa dikatakan salah satu topik yang hingga kini terkesan kurang menarik. Hanya, saya teringat adagium lawas yang mengatakan, "Berada dekat tinta akan terkena cipratannya." Alias, kita harus mengerti suatu hal untuk mengetahui lebih lanjut apakah nantinya suka atau tidak. Ya, tak kenal maka tak sayang.

Sebab, menurut saya, sesuatu yang berkaitan dengan hukum itu pasti rumit. Itu tidak dibantah oleh Anggara. Penggemar tokoh kartun Doraemon ini, menyebut bahasa hukum memang sukar dimengerti masyarakat awam. Namun, itu tergantung dari persepsi masing-masing. Terutama jika berkaitan dengan stigma negatif masyarakat tentang hukum. Misalnya, tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Untuk itu, Anggara memberi informasi mengenai Hukumonline.com dan Hukumpedia.com kepada kami, para blogger. Apa itu?

Yang pertama, Hukumonline.com merupakan situs atau juga bisa disebut portal penyedia layanan informasi hukum terkemuka dan terbesar di Indonesia. Mereka menyediakan layanan informasi hukum yang terintegrasi. Bahkan, ada kanal Klinik HukumOnline, yang dapat dijadikan wadah konsultasi masyarakat untuk mendapat jawaban dari ahli hukum.

Sebagai blogger dan juga Kaskuser -sebutan untuk pengguna forum Kaskus.co.id- saya tidak asing dengan Hukumonline.com. Lantaran, Hukumonline.com bisa disebut sebagai salah satu kontributor yang rajin memposting thread bertema hukum.

Untuk yang kedua, Hukumpedia.com, bisa dikatakan sebagai wadah untuk jurnalis warga. Kenapa? Sebab, Hukumpedia.com menampung tulisan dari seluruh lapisan masyarakat, seperti Kompasiana atau Blogdetik.

Bedanya, Hukumpedia.com, lebih menitikberatkan artikel mengenai informasi hukum. Meski, terdapat beberapa kategori atau event lainnya yang terasa familiar bagi para blogger. Salah satunya ketika Hukumpedia.com mengadakan diskusi mengenai kejahatan di dunia maya dan tentang seks pra nikah. Bahkan, ada yang berhadiah tiket konser band!

Hanya, untuk saat ini, harus diakui bahwa situs Hukumpedia.com, masih terasa berat dan agak lambat dibuka meski sudah melalui beberapa browser berbeda. Mungkin, karena banyaknya widget dan aplikasi video. Itu berbeda ketika saya membuka  Hukumonline.com yang merupakan induk Hukumpedia.com. Ini jadi catatan bagi penjaga gawang, untuk membenahinya agar lebih simpel dan terkesan familiar.

Terlepas dari kekurangan tersebut, saya pribadi sering menyimak beberapa artikel di Hukumpedia.com. Baik artikel langsung di situsnya atau update terbaru melalui twitter-nya (@hukumpedia). Terutama karena saya memang sudah terdaftar di alamat Hukumpedia.com/roelly87 sejak tiga bulan lalu, tepatnya 22 Januari 2014.

*       *       *

Pertanyaannya, untuk para bloggeryang mungkin masih bingung mengenai Hukumpedia.com, adalah bagaimana cara untuk jadi anggotanya? Sebenarnya, simpel saja, seperti saat kita membuka blogger.com atau wordpress.com. Yaitu, registrasi dengan mengisi formulir yang ada, aktivasi email, verifikasi akun, dan melengkapi data diri. Selesai.

Lalu, apakah boleh, jika blogger yang sudah terdaftar mengirinkan tulisan yang sebelumnya sudah di-publish di blog pribadinya? Menurut Anggara, boleh saja. Saya pribadi, dua kali memuat ulang artikel lama berjudul Cindy Adams dan Misteri Dua Paragraf Otobiografi Bung Karno dan Benarkah Polisi Segan dengan Dosen, Tentara, dan Wartawan?

Yang terpenting, itu merupakan artikel sendiri dan bukan copy-paste. Yang menarik, di dashboard Hukumpedia.com ini, tergolong lengkap dengan angka-angka dan tabel mengenai artikel sendiri dan keseluruhan yang sedang hit,

Terakhir, apa saja keuntungan sebagai anggota Hukumpedia.com? Selain bisa berbagi artikel yang berkaitan dengan hukum untuk dijadikan diskusi, pengguna juga berkesempatan mendapatkan reward. Yaitu, reputasi dari sesama anggota atau lencana dari penjaga gawang. Bahkan, setiap bulannya, Hukumpedia.com memilih konten terbaik dari pengguna untuk diberikan merchandise!

Tak hanya itu, anggota Hukumpedia.com juga dapat mencari solusi jika sedang bermasalah dengan hukum di Klinik Hukum. Itu karena kedua layanan tersebut terintegrasi dengan Hukumonline.com, alias tidak perlu daftar lagi.

*       *       *
Pista ditemani Dewi dalam pemaparan Hukumpedia.com (www.roelly87.com)


*       *       *

Cikini, 22 April 2015

Jumat, 17 April 2015

Tujuh Alasan Pulau Bidadari Wajib Dikunjungi


Tujuh Alasan Pulau Bidadari Wajib Dikunjungi

Pulau Bidadari (foto: dokumentasi pribadi/www.roelly87.com)

INDONESIA dikenal sebagai negara kepulauan. Itu karena di negeri yang pada 17 Agustus mendatang merayakan HUT ke-70 ini memiliki sekitar 17 ribu pulau yang tersebar dari ujung Sumatera hingga Papua. Mayoritas pulau tersebut tidak dihuni manusia. Namun, ada beberapa di antaranya yang dikembangkan sebagai tempat wisata.

Salah satunya, Pulau Bidadari yang terletak di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Di pulau yang dikelola PT Seabreez Indonesia -anak usaha PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk- ini, menjelma dari pulau kosong tak berpenghuni jadi salah satu destinasi terbaik untuk wisatawan dalam dan luar negeri. Bisa dipahami mengingat Pulau Bidadari menawarkan berbagai kelengkapan yang akan memanjakan pengunjungnya.

Fakta itu juga yang saya dapatkan saat mengunjungi Pulau Bidadari dalam rangka Vlogger Gathering bersama VIVAlog. Sebagai blogger, tentu sudah tidak asing lagi dengan VIVAlog yang merupakan bagian dari VIVA.co.id. Yaitu, blog agregator yang ditujukan untuk semua kalangan blogger agar bisa berbagi, mempromosikan, dan meningkatkan trafik blog-nya di alamat log.viva.co.id/form.

Nah, berikut tujuh alasan bahwa Pulau Bidadari wajib dikunjungi:

1. Dekat dengan Jakarta
Ya, Pulau Bidadari merupakan salah satu pulau terdekat dari ibu kota. Jika dilihat melalui peta (google maps) jaraknya hanya sekitar lima kilometer dari bibir Jakarta Utara. Bahkan, saya yang tergabung dalam rombongan 40 vlogger hanya butuh 20 menit dari Pantai Marina, Ancol. Tak heran ketika sampai di dermaga Pulau Bidadari  saya masih bisa menyaksikan deretan gedung bertingkat di Jakarta.

2. Harga Relatif Terjangkau
Berbicara mengenai harga merupakan hal yang subyektif. Saya enggan menyebut wisata ke Pulau Bidadari ini murah. Hanya, untuk mengatakan mahal rasanya sangat tidak tepat. Sebab, mengingat kata pepatah, "ada harga ada rupa". Alias, kita membayar "mahal" atas apa yang memang pantas kita dapatkan.

Mungkin, kalimat yang ideal adalah "terjangkau". Sebagai gambaran, untuk acara One Day Tour yang tertera di website resminya senilai Rp 400.000. Itu sudah termasuk naik boat secara PP, minuman selamat datang, makan siang, serta berkeliling ke tiga pulau lainnya (Pulau Onrust, Pulau Kelor, dan Pulau Kahyangan). Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati sensasi Banana Boat, bercanda dengan Lumba-lumba, dan -yang terpenting- sudah termasuk asuransi.

3. Bisa Belajar Sejarah
Ini yang bagi saya sangat menarik. Karena, kita sebagai pengunjung dapat menyaksikan langsung sisa peninggalan sejarah masa lampau. Yaitu, Benteng Martello yang dibangun pada masa kolonial Belanda.

Bangunan yang terbuat dari batu bata berbentuk lingkaran ini masih bertahan hingga kini meski sudah lewat nyaris lima abad! Terlebih, pengunjung diperbolehkan menyusuri areal benteng yang konon memiliki jalur bawah tanah hingga ke Pulau Kelor yang terletak beberapa ratus meter di Timur Laut dari Pulau Bidadari.

4. Cottage Terapung yang Memesona
Secara total, Pulau Bidadari memiliki 60 kamar yang bisa disewakan pengunjung. Namun, bagi saya pribadi, yang paling menarik justru keberadaan floating cottage (pondok terapung) yang memiliki pemandangan langsung ke laut luas. Keberadaan cottage di atas laut ini yang menjadi salah satu dari keistimewaan Pulau Bidadari.

Debur ombak dan semilir angin bisa jadi membuat pengunjung enggan balik ke rumahnya. Apalagi, jika ada yang malas untuk mandi, tinggal nyebur ke laut untuk merasakan sensasinya. Tenang saja, airnya tidak dalam. Menurut pemandu wisata, jika dalam kondisi pasang, kedalamannya pun hanya mencapai dua meter. Jadi, masih aman untuk keluarga yang membawa anak kecil. Dengan catatan harus diawasi agar sang anak tidak berenang mendekati tali pembatas.

5. Bersahabat dengan Fauna Langka
Di Pulau Bidadari ini terdapat banyak hewan langka. Seperti Biawak yang memiliki populasi 100 ekor. Jadi, kami tidak kaget ketika sedang berkeliling pulau menyaksikan karnivora yang sekilas mirip Komodo ini. Tenang saja, mereka tidak bakal mengganggu karena takut dengan manusia. Jangan lupakan keberadaan penangkaran Rusa yang menjadi daya tarik tersendiri.

Yang menarik, di Pulau ini terdapat sarang Elang Bondol. Hewan yang dijadikan maskot Jakarta yang setiap hari sering kita lihat sosoknya di bus Transjakarta ini memiliki sarang di pohon tinggi dekat Benteng Martello!

6. Wisata Mengenal Flora
Aneka ragam flora langka juga terdapat di pulau seluas enam hektare (Ha) ini. Beberapa di antaranya Pohon Kayu Hitam dengan nama latin Diospyros Maritama, Pohon Glodokan (Polyalthea Longifolia),  Pohon Perdamaian (Baringtonia Exelsa), hingga Pohon Kepuh berusia 200 tahun (Sterculia Foetida). Jangan lupakan keberadaan Hutan Mangrove dan Labirin Tanaman yang tidak boleh dilewati saat berkeliling menyusuri pulau.

Oh ya, di utara pulau ini terdapat pohon tua yang dinamai sebagai Pohon Jodoh. Nah lho! Alasan disebut Pohon Jodoh karena konon -saya belum pernah mencobanya- pasangan yang berfoto di bawah pohon ini hubungannya akan tetap langgeng. Tapi, itu sekali lagi konon. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah benar-benar nyata, tentu Anda dan pasangan harus mengunjungi Pulau Bidadari lebih dulu.

7. Ajang Pre Wedding
Selain menawarkan wisata yang lengkap, mulai dari pondok terapung yang memesona, flora dan fauna langka, hingga bangunan bersejarah. Di Pulau Bidadari ini juga kerap dijadikan sebagai ajang menyatakan cinta. Khususnya bagi pasangan yang sudah kenal dekat. Baik itu di kalangan remaja dan dewasa.

Saya sendiri melihat beberapa pasangan yang sedang melakukan sesi pemotretan sebelum melangsungkan pernikahan (Pre Wedding). Wajar, mengingat di Pulau Bidadari tersebar beberapa obyek menarik untuk diabadikan dalam bentuk foto yang sangat romantis. Misalnya di dermaga, Pohon Jodoh, atau properti depan Benteng Martello.

*       *       *
Peta untuk mengelilingi pulau

*       *       *
Cottage dengan pemandangan laut lepas

*       *       *
Pohon Kayu Hitam

*       *       *
Lumba-lumba

*       *       *
Benteng Martello

*       *       *
Sarang Elang Bondol

*       *       *
Penangkaran Rusa

*       *       *
Pohon Jodoh


- Cikini, 17 April 2015

Rabu, 15 April 2015

Membedah Khasiat Hemaviton Tea Blazt


Membedah Khasiat Hemaviton Tea Blazt 

Suasana diskusi blogger mengenai Hemaviton Tea Blazt (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

BERBICARA mengenai minuman berenergi, kesimpulan yang kita dapat adalah sebagai stimulus dalam beraktivitas. Itu tidak terbantahkan mengingat awalnya diproduksi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat bekerja. Di Indonesia, minuman energi identik dengan merek Hemaviton yang diproduksi PT Tempo Scan Pacific Tbk.

Perusahaan yang berdiri sejak 1953 ini kembali mengeluarkan produk berkualitas. Hanya kali ini bukan ditujukan untuk pekerja atau olahragawan. Melainkan, menyasar target anak muda dan remaja. Bisa dipahami mengingat saat ini identik dengan era digital yang sudah menjangkiti generasi baru di Indonesia yang dinamakan Generation C (Gen C).

Demi memenuhi kebutuhan mereka yang aktif dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari, PT Tempo Scan Pacific Tbk merilis produk anyar yaitu, Hemaviton Tea Blazt. Yaitu, minuman teh berenergi pertama di Indonesia dengan sensasi lemon serta black tea yang dipadukan ginseng dan Vitamin C. Khasiatnya, tentu untuk menyegarkan tubuh hingga tetap dapat melakukan aktivitas secara energik.

Namun, sebagaimana biasanya minuman berenergi, pastinya selalu ada efek samping. Bagaimana dengan Hemaviton Tea Blazt?
*       *       *
Sore itu, Selasa (14/4) langit di ibu kota tampak mendung. Seketika udara berubah drastis dibanding beberapa jam sebelumnya yang cenderung panas. Namun, perbedaan cuaca itu tidak memengaruhi belasan blogger yang menghadiri Press Conference and Blogger Gathering with Hemaviton Tea Blazt, di Tartine Restaurant, FX Plaza, Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam acara bertajuk "Blazt Your Day" itu, turut dihadiri General Manager Pharma Consumer Health PT Tempo Scan Pacific Tbk, Audrey Gandadjaja. Tak ketinggalan, event ramah-tamah yang dipandu presenter ternama, Fiba Fitrisia itu juga menghadirkan personel Pee Wee Gaskin, Dochi Sadega, dan beatboxer Abie Jie Assegaf.

Dalam diskusi tersebut, Audrey turut membeberkan alasan diluncurkannya Tea Blazt. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan anak muda dan remaja. Bisa dipahami, selama ini Tempo Scan hanya mengeluarkan produk Hemaviton yang ditujukan untuk kalangan dewasa. Misalnya, Action, Stamina Plus, Jreng, serta yang paling populer: Energi Drink.

Yang menarik, Audrey juga menjelaskan mengenai efek samping Tea Blazt. Itu setelah dalam diskusi saya dan beberapa blogger menanyakan tentang rumor yang selama ini beredar tentang minuman energi.

Maklum, sebagai blogger, kita harus kritis. Sebelum membuat artikel, saya harus membuktikan apa yang saya tulis berdasarkan pengalaman langsung. Agar, postingan saya bisa lebih "bernyawa" saat dibaca khalayak ramai dan tidak hanya sekadar bersumber dari "kata orang" saja alias copy-paste. Berhubung dalam acara tersebut ada perwakilan langsung dari pihak PT Tempo Scan Pacific Tbk (Audrey), maka beliau yang menjelaskannya secara rinci.

"Kalo efek sampingnya tidak ada. (Tea Blazt) ini dibuat dari bahan yang aman dengan pengawasan ketat dari BPOM -Badan Pengawas Obat dan Makanan- yang pasti terjamin. Produk ini mengandung ekstrak teh hitam, vitamin c, dan ginseng. Begitu juga mengenai Taurine yang katanya menyebabkan kerusakan ginjal dan lain-lain, itu hanya hoax," ujar Audrey, meluruskan info negatif yang selama ini beredar.

"Yang penting, saat meminumnya, kita harus membaca aturan yang tertera di kaleng. Yaitu, maksimal sehari tiga kali dan tidak ditujukan untuk anak-anak, ibu hamil, penderita hipertensi, dan pengidap diabetes."

*       *       *

Seusai bincang-bingan itu, tak lupa kami, para blogger juga disuguhkan aksi menarik dari duet Dochi-Abie. Keduanya berkolaborasi untuk memadukan musik rap dan beatbox yang sangat menawan. "Dengan Tea Blazt ini dapat mengembalikan semangat dan energi saya yang hilang akibat padatnya rutinitas setiap hari," Dochi mengungkapkan rahasianya.

Menjelang berakhirnya acara, Audrey juga menerangkan adanya lomba untuk blogger dalam program Blazt Your Day berhadiah total 10 juta rupiah! Caranya, peserta harus merekam video lip sync di Youtube atau Instagram. Lalu, link URL-nya disalin ke microsite Hemaviton Tea Blazt di http://bit.ly/Blaztyourday. Penentuan pemenangnya berdasarkan tiga kriteria: Originilitas, Kreativitas, dan Ekspresi.

Nah, Anda tertarik untuk mengikutinya?

*       *       *
Dari kiri ke kanan: Fiba, Audrey, Dochi, dan Abie
*       *       *
Kolaborasi Abie dan Dochi

*       *       *
Booth lomba lyp sinc di Youtube dan Instagram

*       *       *
Produk Hemaviton Tea Blazt

*       *       *

- Cikini, 15 April 2015

Senin, 13 April 2015

Tujuh Taman Gratis di Jakarta yang Layak Dikunjungi


Taman Suropati salah satu dari tujuh taman yang menarik di Jakarta (Sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

SELALU ada pilihan untuk warga DKI Jakarta. Jika bosen berada di wahana rekreasi atau pusat perbelanjaan, khususnya mal, plaza, dan sebagainya. Serta bila kita sudah jenuh dengan keberadaan berbagai tempat tersebut, tidak ada salahnya untuk mencoba mencari angin sejenak di ruang terbuka. Secara gratis. Ya, tanpa dipungut biaya kecuali tarif parkir kendaraan yang tentu alakadarnya.

Salah satunya adalah taman kota yang sering saya kunjungi. Bahkan, ada yang nyaris setiap hari saya singgahi demi mencari inspirasi dalam menulis. Nah, di ibu kota ini, menurut Dinas Pertamanan DKI Jakarta terdapat 3.098 taman (sumber http://pertamananpemakaman.jakarta.go.id/v43/listRTH). Tentu, tidak semua taman kota itu pernah saya kunjungi karena berbagai hal.

Saat ini, kemungkinan baru belasan taman berskala regional yang pernah saya singgahi. Berikut tujuh taman yang menurut saya layak dikunjungi:

Lebih dari satu dekade lalu saya sempat kecewa ketika ada rencana pembangunan taman ini. Kenapa? Sebab, sebelumnya taman ini merupakan stadion Persija Jakarta, yang bernama Stadion Menteng. Bisa dipahami mengingat pada masa itu saya masih terbawa euforia sebagai "The Jakmania" yang kerap menyaksikan klub kebanggaan ibu kota ini bertanding. Namun, kekecewaan tersebut sirna setelah saya mengetahui alasan pembongkaran yang diprakarsai Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso, pada 2006.

Sembilan tahun berselang, Taman Menteng kini jadi salah satu landmark Jakarta. Fasilitas di taman ini sangat lengkap. Mulai dari lapangan futsal, basket, taman bermain anak seperti ayunan dan sebagainya, gedung parkir, dan lain-lain. Apalagi, letaknya tergolong strategis karena berada di pusat kota seperti halnya Central Park di New York, Amerika Serikat (AS).

Lokasi: Jalan HOS. Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat
Akses: Dekat Stasiun Cikini, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan arah Kuningan

2. Taman Suropati
Terletak di Barat Laut Taman Menteng terdapat taman yang tak kalah terkenalnya: Taman Suropati. Rekomendasi saya, kalau ingin ke taman ini sore hari, terutama menjelang senja. Di sini, udaranya lumayan segar mengingat banyak pohon rimbun. Oh ya, di taman yang terletak depan Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta ini terdapat banyak patung karya seniman ASEAN.

Jika berkunjung ke malam hari, khususnya weekend, bakal disuguhkan aksi seniman jalanan. Yang menarik ada semacam pertunjukan band indie/lokal, yang disertai parade biola dengan suara yang aduhai. Hanya, tempat parkir di Taman Suropati sangat semrawut dan terkadang banyak pengunjung yang dikenakan tarif tidak masuk akal.

Jika kita menyeberang ke tengah jalan terdapat patung Pangeran Diponegoro sedang menunggang kuda. Di sini terdapat hamparan bunga yang sangat eksotis, terutama sore hari dengan air mancur yang menambah kesejukan layaknya bukan sedang berada di Jakarta.

Lokasi: Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat
Akses: Dekat Stasiun Cikini dan Bundaran Hotel Indonesia (HI)

3. Taman Situ Lembang
Berjalan beberapa meter dari Taman Menteng atau Taman Suropati, terdapat Taman Situ Lembang. Di taman ini terdapat situ (danau) buatan yang bisa dipakai untuk memancing bagi pengunjung. Bahkan, Taman Situ Lembang ini merupakan langganan syuting untuk film Warkop DKI (Dono-Kasino-Indro) saat berada pada masa kejayaannya.

Taman Situ Lembang ini juga banyak dikunjungi anak-anak karena terdapat arena bermain seperti perosotan, ayunan, putar-putaran (apa gitu namanya :)) dan sebagainya. Tapi kalau mata kita jeli, kerap akan ada pemandangan "aneh" dari pasangan yang didominasi pelajar di bawah pohon. Sangat disayangkan mengingat ini merupakan tempat umum.

Lokasi: Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat
Akses: Dekat Stasiun Cikini dan Bundaran Hotel Indonesia (HI)

4. Taman Cattleya
Ada yang mengenal Taman Cattleya? Saya saja sebagai warga Jakarta yang setiap hari melewati jalur Gatot Subroto-S.Parman, harus muter-muter mencari taman ini. Tahun lalu, bahkan sempat nyasar di belakang Mal Taman Anggrek yang mengarah ke Joglo dan juga Kemanggisan. Beruntung, ada tukang ojek yang memberi tahu lokasinya yang ternyata di depan samping lampu merah Tomang.

Di Taman Cattleya ini juga ada danau, trek joging, deretan bunga, buah, dan sebagainya. Menurut saya, ini -mungkin- taman terluas yang ada di Jakarta. Nyaris butuh satu jam untuk mengelilingi kompleks yang sekila mengingatkan saya pada film kartun Candy-candy.

Lokasi: Jalan S. Parman, Tomang, Jakarta Barat; Seberang Mal Taman Anggrek
Akses: Samping pintu Tol Tomang

5. Taman Langsat
Anda menyukai tantangan? Terutama uji nyali? Nah, di Taman Langsat ini tempatnya. Taman yang lokasinya memanjang dan seperti tak terawat ini -banyak sampah- kerap dijadikan ajang uji nyali karena banyak pohon yang berusia tua dan terkesan angker. Bahkan, tahun lalu beredar film horor berjudul sama yang sayangnya jauh dari ekspekstasi saya dan sepanjang 90 menit pertunjukan lebih banyak tertidur ketimbang menyaksikan layar bioskop.

Ok, kembali ke topik. Taman ini tersembunyi di belakang Pasar Burung di Jalan Barito, Jakarta Selatan. Meski begitu, tempat yang memiliki nama resmi Taman Lansia ini selalu ramai dikunjungi orang yang ingin berolahraga di joging track sepanjang 800 meter (sumber tambahan: Jakarta.go.id).

Lokasi: Jalan Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Akses: 500 meter dari Terminal Blok M

6. Taman Ayodya
Ini taman favorit saya setelah -tentunya- Taman MentengDi taman ini saya pernah bertemu dengan seorang peri yang baik hati. Di Taman Ayodya ini terdapat danau buatan dengan air mancur yang kalau malah hari, khususnya Sabtu, dipadati pengunjung. Apalagi, dekorasi yang mengelilingi taman ini sangat interaktif layaknya sedang berada di dalam teater terbuka.

Bahkan, ada semacam pendapa alias gazebo yang membuat taman ini kian eksotik. Sayangnya, tempat yang juga memiliki nama lain Taman Barito ini kurang bisa dipakai untuk berolahraga karena areal yang sempit. Terlebih, kehadiran pengemis, pengamen, penjual mawar yang saya suka, dan pedagang asongan yang kerap menawarkan barang dagangannya dengan sedikit mengganggu pengunjung.

Lokasi: Jalan Mahakam II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Akses: 500 meter dari Terminal Blok M

7. Taman Prasasti
Aslinya, tempat ini merupakan pemakaman warga negara asing pada era kolonialisme Belanda yang yang oleh pemerintah kini dijadikan cagar budaya. Jika Anda besar di era 1990-an, tentu tidak asing setelah menyaksikan taman ini. Itu karena, Taman Prasasti ini dikenal luas setelah menjadi latar dalam video klip Base Jam berjudul "Bukan Pujangga".

Oh ya, dibanding keenam taman lainnya, untuk masuk ke Taman Prasasti ini pengunjung harus beli tiket. Tapi, tenang... Tidak mahal, cukup Rp 2.000 untuk orang dewasa dan Rp 1.000 bagi mahasiswa, pelajar, atau anak. Salah satu keunikan taman ini meski tidak bisa dipakai untuk berolahraga adalah tapak tilas akan peradaban lampau. Maksudnya? Silakan artikan sendiri jika Anda sudah mengunjunginya.***
*           *          *

Taman Menteng (www.roelly87.com)

*      *      *
Hamparan bunga di depan Taman Suropati dengan Patung Dipenogoro (www.roelly87.com)

*      *      *
Taman Situ Lembang (www.roelly87.com)

*      *      *
Taman Cattleya (www.roelly87.com)

*      *      *
Taman Langsat (www.roelly87.com)

*      *      *
Taman Ayodya (www.roelly87.com)

*      *      *
Taman Prasasti (www.roelly87.com)

*      *      *

*      *      *
Lokasi Tujuh Taman di Jakarta (Ilustrasi via Google Earth yang sudah diolah kembali @roelly87)

*      *      *


Artikel terkait:

Menelusuri Jejak Tujuh Patung Bersejarah di Jakarta
Taman Menteng: Permintaan Terakhir
Taman Makam Pahlawan Kalibata: Penghormatan Terakhir SBY
Candranaya: Eksotisnya Cagar Budaya di Jakarta
Taman Central Park Jakarta
Monumen Ade Irma Suryani

*      *      *

- Cikini, 13 April 2015


Jumat, 10 April 2015

CNI Tawarkan Program Afiliasi untuk Blogger


Program Afiliasi di GeraiCNI.com



KEPERCAYAAN merupakan kunci utama dari kesuksesan suatu perusahaan. Yaitu, membuat produk yang dapat dikenal luas dan dipercaya masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, jika membicarakan mengenai suatu produk yang memiliki standarisasi yang tinggi tidak lepas dari yang namanya CNI.

Ya, perusahaan yang sudah beroperasi sejak 28 tahun silam ini identik dengan produk yang dipercaya masyarakat. Mulai dari kategori makanan kesehatan, cemilan, perawatan dan kecantikan, peralatan rumah tangga, hingga pertanian dan perikanan.

Di antara beberapa produk yang dipasarkan, salah satu yang paling sering saya konsumsi adalah kopi ginseng (ginseng coffee). Alasannya simpel saja. Kualitas kopinya bisa dikatakan nomor satu dengan harga yang terjangkau. Khususnya bagi saya yang memang butuh kopi dengan kualitas terbaik sebagai stimulus saat bekerja malam hari.

Itu bisa dibuktikan dengan kopi ginseng CNI mendapat sertifikasi Top Brand 2011. Tanda bahwa, produk yang dipasarkan sejak 1994 ini sudah memiliki tempat tersendiri di masyarakat. Apalagi, selain rasa yang boleh dikatakan tak kalah dari produk impor lainnya bahkan, termasuk di kedai, kafe, dan restoran ternama. Kopi ginseng CNI ini memiliki aroma yang aduhai.

Bagi Anda yang betul-betul penikmat kopi, pasti mengetahui betul perpaduan antara biji kopi pilihan Arabika dan Robusta dengan ginseng yang memang selama ini dikenal sebagai tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan.

Saat ini, produk yang sudah dipasarkan sejak 1994 itu tersedia dalam berbagai ukuran yang dapat dibeli di toko online resmi CNI yang beralamat di www.geraicni.com.

Nah, yang menarik, perusahaan yang dikenal kerap mengeluarkan inovasi terbaik untuk produknya ini tengah membuka program afiliasi (affiliate program) bagi masyarakat luas yang tertarik untuk ikut memasarkan produk-produk mereka secara online di alamat Affiliate Program Gerai CNI.

Yaitu, masyarakat, termasuk blogger, bisa mendapat tambahan penghasilan jika ada yang membeli produk CNI dari blognya dengan sistem CPA (coast per action).

Bagaimana caranya untuk terdaftar dalam affiliate program CNI? Cukup daftar di PT. CNI atau melalui situs resminya di www.geraicni.com. Lalu, apa keuntungan bagi individu atau blogger yang tergabung dalam program afiliasi ini? Salah satunya mendapat fee mulai dari 10 persen hingga 25 persen tergantung dari transaksi.

Apalagi, caranya cukup mudah. Link yang kita pasang akan dilacak oleh pihak CNI jika ada transaksi. Untuk itu, blogger harus mempromosikannya di media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram. Bisa juga di layanan messenger seperti whatsapp, line, BBM, dan sebagainya. Jadi, dengan kemudahan tersebut, apakah membuat Anda tertarik untuk bergabung seperti saya di www.geraicni.com/roelly87?

Kopi ginseng CNI (sumber foto: geraicni.com)


*      *      *
- Cikini, 10 April 2015

Selasa, 07 April 2015

Demam The Avengers Melanda Skuat Juventus



Claudio Marchisio jadi Captain America (sumber foto: www.facebook.com/TheAvengersIT)

DEMAM film The Avengers: Age of Ultron (AoU) melanda ke seluruh dunia. Sekuel dari The Avengers yang dirilis pada 2012 lalu itu akan segera tayang. Indonesia rencananya mendapat kehormatan 25 April ini atau sepekan lebih cepat dari negara asalnya, Amerika Serikat (AS) yang baru tayang 1 Mei.

Selain Indonesia, banyak negara lain yang mendapat rilis AoU lebih cepat ketimbang di AS. Salah satunya Italia yang identik dengan sepak bola. Bahkan, pihak Marvel Studio turut mempromosikan film pamungkas fase dua dari Marvel Cinematic Universe di "Negeri Piza".

Tidak tanggung-tanggung, perusahaan yang sejak 2009 lalu diakuisisi Walt Disney Company ini melakukan promosi AoU secara besar-besaran di Italia. Yaitu, melibatkan penguasa Seri A dalam tiga musim terakhir: Juventus!

Kebetulan, kedua pihak yang juga sama-sama disponsori Samsung ini merilis video resmi di youtube Juventus untuk menyambut kehadiran AoU di Italia berjudul Eroi in Ritiro yang dalam terjemahan bebas berarti pahlawan yang sedang beristirahat.

Empat pemain Juventus yang mendapat kehormatan memerankan tokoh The Avenges adalah Andrea Pirlo sebagai Iron Man, Claudio Marchisio (Captain America), Giorgio Chiellini (Hulk), dan Arturo Vidal (Nick Fury).

Video berdurasi 46 detik ini tergolong jenaka dalam menyampaikan pesan kepada tifosi Juventus bahwa AoU siap tayang di Italia. Apalagi, bagi saya pribadi yang sempat mewawancarai tiga dari empat pemain Juventus itu saat berkunjung ke Indonesia saat didatangkan promotor Ninesport. Yaitu, Pirlo, Marchisio, dan Chiellini, di Hotel Four Season, Jakarta (5/8/2014).

*        *       *

Eroin in Ritiro ini diawali ketika empat pemain Juventus beristirahat di dua kamar terpisah seusai melakukan latihan. Di kamar 307, tampak Pirlo yang sedang membaca komik Marvel sambil tiduran. Di sebelahnya, ada Vidal yang merasa terganggu dengan cahaya yang keluar dari dada Pirlo,

Maklum, dalam kisah Iron Man, di dadanya terdapat Arc Reactor yang berfungsi sebagai sumber daya dan mengeluarkan sinar seperti dalam trilogi filmnya yang diperankan Robert Downey Jr. Karena Vidal merasa silau, maka Pirlo memberikan penutup mata seperti yang dipakai Nick Fury saat memerankan Direktur S.H.I.E.L.D.

Sementara, di kamar 308, Chiellini sedang asyik bermain game online di sebelah Marchisio yang seperti terganggu dengan diperlihatkannya tameng Captain America. Adegan ini seperti memperlihatkan sisi lain Chiellini yang di lapangan tampak tegas sebagai salah satu bek terbaik dunia. Yaitu, Chiellini sangat girang beradu strategi dengan seorang bocah.

Namun, ketenangan itu berubah ketika Chiellini yang tampak geregetan karena kalah. Saking kesalnya, tiba-tiba mata difensore berusia 30 tahun ini berubah jadi hijau! Ya, hijau merupakan warna khas dari Hulk.

Ending-nya dapat ditebak, Chiellini yang berubah menjadi Hulk -sementara julukannya di lapangan adalah Gorila- langsung mengamuk dengan mendobrak langit-langit kamar. Yang menarik, Marchisio justru menggunakan tameng Captain America itu bukan untuk bertempur melawan Ultron dalam AoU. Melainkan demi menghindarkan dirinya dari reruntuhan kamar!

Bagaimana, kelanjutan AoU versi pemain Juventus? Simak, video di bawah ini:


*        *       *
Arturo Vidal sebagai Nick Fury (www.facebook.com/TheAvengersIT)

*        *       *
Andrea Pirlo sebagai Iron Man! Lihat dadanya bercahaya :) (www.facebook.com/TheAvengersIT)

*        *       *
*        *       *

- Cikini, 7 April 2015